Ahad 14 Jul 2024 14:13 WIB

Wafatnya Ulama Jadi Pertanda Kiamat

Wafatnya para ulama merupakan suatu musibah.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pemakaman Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Jumat (12/7/2024).
Foto: Bayu Adji
Pemakaman Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Jumat (12/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam kembali dilanda kesedihan dengan wafatnya seorang ulama. Kali ini, kaum Muslimin berduka usai wafatnya Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas di Bogor pada Kamis (11/7/2024).

Wafatnya para ulama mempunyai arti yang sangat berarti dan krusial. Kematian ulama bahkan disebutkan Rasulullah SAW sebagai awal tercerabutnya ilmu di muka bumi.

 

Ilmu di muka bumi ini lambat laun akan dicabut, sehingga muncullah orang-orang yang tidak memiliki keilmuan agama yang kompeten dan kemudian menyesatkan umat. Ketika para ulama tidak ada, akhirnya mereka mengangkat pemimpin-pemimpin bodoh. 

 

Rasulullah SAW bersabda: 

 

إِنَّ اللهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّاسِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ، حَتَّى إِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا، اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.  

 

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dari hamba-Nya (seketika), akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mencabut para ulama, sehingga ketika Allah tidak menyisakan satu pun dari ulama, maka manusia mengangkat pemimpin-pemimpin bodoh, mereka ditanya kemudian memberikan fatwa tanpa didasari ilmu (brutal), maka mereka sesat dan menyesatkan." (HR Bukhari). 

 

Dilansir dari laman Kemenag NTB, ulama merupakan sandaran umat, harapan umat sebagai tempat meminta nasihat dan petunjuk. Wafatnya para ulama merupakan sebuah musibah. Ketika para ulama sudah tidak ada, siapa yang kemudian akan menjadi panutan umat?

 

Sebagaimana ungkapan dari sebagian ulama salaf bahwa sebaik-baik pemberian adalah akal dan seburuk-buruk musibah adalah kebodohan. Jika seorang ulama tak ada lagi, maka umat akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai panutan, yang memberikan fatwa dengan tanpa ilmu dan pemahaman yang benar. 

 

Tidak hanya itu, wafatnya para ulama juga sebagai tanda-tanda akan semakin dekatnya hari kiamat. Karena, ketika ilmu sudah diangkat dari muka bumi dan kemudian timbul kebodohan dan akhirnya kebatilan merajalela, maka itulah awal dari kehancuran. 

 

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

 

“Termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan teguhnya kebodohan”. (HR Bukhari)

 

“Meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan dan sebuah kebocoran yang tidak bisa ditambal. Wafatnya ulama laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih mudah bagiku daripada meninggalnya satu ulama”. (HR Al-Thabrani dan al-Baihaqi)

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement