Sabtu 13 Jul 2024 08:24 WIB

Para Ulama Nusantara yang Dimakamkan di Makkah

Sejumlah ulama nusantara yang dimakamkan di Ma'la.

Red: Muhammad Hafil
Jannatul Mala atau lebih dikenal dengan sebutan Pemakaman Mala menjadi salah satu tujuan ziarah jamaah haji dan umroh di Kota Mekkah. Pemakaman yang sudah ada sebelum Rasulullah lahir itu tertata rapi dengan batu-batu nisan tanpa nama. Beberapa keluarga Rasulullah dikebumikan di Mala. Di antaranya, Sayyidah Khadijah (istri), Aminah (ibu), Qasim dan Abdullah (anak), Abu Thalib (paman), dan Abdul Muthalib (kakek). Selain itu ada juga ulama Indonesia yang dimakamkan di Mala. Mereka adalah Syekh Nawawi Al Bantani dan yang terbaru KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) yang meninggal pada 2019 saat menunaikan ibadah haji.
Foto: Karta/Republika
Jannatul Mala atau lebih dikenal dengan sebutan Pemakaman Mala menjadi salah satu tujuan ziarah jamaah haji dan umroh di Kota Mekkah. Pemakaman yang sudah ada sebelum Rasulullah lahir itu tertata rapi dengan batu-batu nisan tanpa nama. Beberapa keluarga Rasulullah dikebumikan di Mala. Di antaranya, Sayyidah Khadijah (istri), Aminah (ibu), Qasim dan Abdullah (anak), Abu Thalib (paman), dan Abdul Muthalib (kakek). Selain itu ada juga ulama Indonesia yang dimakamkan di Mala. Mereka adalah Syekh Nawawi Al Bantani dan yang terbaru KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) yang meninggal pada 2019 saat menunaikan ibadah haji.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejarawan Islam A Ginanjar Sya’ban, mengatakan, Jannatul Ma'la merupakan tempat pemakaman bersejarah karena menjadi pemakaman bagi umat muslim sejak masa kenabian. "Istri nabi Muhammad, Siti Khadijah dan sejumlah sahabat nabi dimakamkan di sana," kata Ginanjar kepada Republika, beberapa waktu lalu.

Sedangkan ulama asal Nusantara, kata Ginanjar, kebanyakan yang dimakamkan di Ma'la adalah para ulama yang menjadi guru besar di Makkah pada abad ke-19 Masehi. "Sejak pra kemerdekaan Indonesia, sejumlah ulama besar Nusantara banyak dimakamkan di sana," ujar Ginajar.

Baca Juga

BACA JUGA: Banyak Lakukan Ini, Wajah Kita akan Dikenal Rasulullah di Hari Kiamat

Adapun sejumlah ulama nusantara yang dimakamkan di Ma'la, kata Ginanjar, di antaranya:

Syaikh Ahmad Khatib Sambas (wafat tahun 1875)

Syaikh Nawawi Banten (1897)

Syaikh Junaid Betawi (akhir abad 19 M)

Syaikh Abdul Haq Banten (1903)

Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau (1916)

Syaikh Abdul Hamid Kudus (1916)

Syaikh Mahfuzh Tremas (1920)

Syaikh Mukhtar Bogor (1930)

Syaikh Umar Sumbawa (1930-an)

Syaikh Abdul Qadir Mandailing (1956)

"Hingga generasi ulama besar asal Nusantara yang menjadi guru besar di Makkah yakni Syaikh Yasin Padang yang (wafat tahun 1990) merupakan guru dari KH Maimoen Zubair," ungkap ahli Filologi Islam itu.

Al Ma'la terbentang di dataran tinggi bukit Jabal As-Sayyidah, perkampungan Al-Hujun yang letaknya tidak jauh dari Masjidil Haram. Kira-kira jaraknya hanya sekitar 1,1 km dari utara Masjidil Haram.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذَا جَاۤءَهُمْ اَمْرٌ مِّنَ الْاَمْنِ اَوِ الْخَوْفِ اَذَاعُوْا بِهٖ ۗ وَلَوْ رَدُّوْهُ اِلَى الرَّسُوْلِ وَاِلٰٓى اُولِى الْاَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِيْنَ يَسْتَنْۢبِطُوْنَهٗ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطٰنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Dan apabila sampai kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka (langsung) menyiarkannya. (Padahal) apabila mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya (secara resmi) dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Sekiranya bukan karena karunia dan rahmat Allah kepadamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antara kamu).

(QS. An-Nisa' ayat 83)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement