Rabu 17 Jul 2024 18:35 WIB

TikTok Dorong Pertumbuhan UMKM dengan Pelatihan Digital

Pelaku UMKM mendapatkan berbagai kelas pelatihan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Tiktok.
Foto: AP Photo/Kiichiro Sato
Logo Tiktok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TikTok kembali menggelar kelas bisnis Kelas Bisnis UMKM #MajuBarengTikTok. Head of SMB TikTok Indonesia Pandu Nitiseputro mengatakan pelaku UMKM mendapatkan berbagai kelas pelatihan yang berfokus pada peningkatan keterampilan digital untuk memajukan bisnis.

"Program Kelas Bisnis UMKM #MajuBarengTikTok menyajikan program pelatihan komprehensif guna membekali pelaku UMKM dengan keterampilan digital," ujar Pandu saat media briefing di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Baca Juga

Pandu berharap acara ini dapat membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan penjualan melalui fitur-fitur dalam ekosistem TikTok. Materi yang akan disampaikan dirancang untuk membantu UMKM agar terampil mempromosikan bisnis mereka secara digital.

Beberapa materi tersebut antara lain, perilaku belanja pengguna ShopTokopedia, solusi iklan melalui TikTok Ads, promosi kreatif dengan Video Pendek, berkolaborasi dengan Creator Affiliate untuk memperluas jangkauan dan penjualan, serta penggunaan ragam fitur di TikTok seperti LIVE Shopping, Capcut, dan fitur lainnya. Pandu berharap kelas bisnis ini dapat membantu para pelaku UMKM untuk memajukan bisnis mereka di platform daring melalui ekosistem TikTok dan solusi iklan TikTok Ads.

"Kami juga mengundang seller unggulan untuk langsung berbagi kiat sukses mereka dalam LIVE Shopping, sehingga para peserta pelatihan dapat memaksimalkan fitur di TikTok untuk meningkatkan penjualan mereka," ucap Pandu.

Pandu menyampaikan TikTok telah menyediakan kredit iklan senilai total 3 juta dolar AS pada 2023-2025 untuk mendukung UMKM di Indonesia. Pandu mengatakan penyaluran kredit iklan dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai komunitas UMKM, salah satunya adalah ukmindonesia.id, sebuah organisasi pengembangan UMKM yang menghadirkan beragam informasi, pengetahuan, serta edukasi bagi para pelaku UMKM Indonesia.

"Kelas Bisnis UMKM #MajuBarengTikTok telah melatih lebih dari 8.000 pelaku UMKM di seluruh Indonesia sejak 2021," kata Pandu.

CEO ukmindonesia.id Gilang Ageng mengatakan ukmindonesia.id dapat terus melakukan edukasi melalui konten kreatif berkat dukungan kredit iklan dari TikTok. Gilang berharap hal ini dapat mengedukasi UMKM mengenai berbagai macam kiat dalam membangun bisnis, terutama dengan memanfaatkan platform digital secara maksimal.

"Bantuan berupa kredit iklan dari TikTok sangat bermanfaat bagi ukmindonesia.id untuk menjangkau lebih banyak UMKM. Kredit iklan ini kami gunakan untuk memberikan edukasi, bimbingan, hingga promosi yang mereka butuhkan untuk mengembangkan bisnisnya," ujar Gilang.

Gilang menyampaikan salah satu upaya dalam peningkatan formalisasi usaha ialah melalui bantuan kredit iklan di TikTok adalah edukasi mengenai Nomor Induk Berusaha (NIB). Video tersebut telah disaksikan oleh 25 juta penonton dan menarik minat ratusan ribu pelaku UMKM untuk membaca artikel lebih lanjut di situs resmi ukmindonesia.id hanya dalam dua hari.

"Potensi UMKM di Indonesia begitu besar, sehingga penting bagi kami untuk terus mendukung pertumbuhan mereka melalui pemenuhan informasi yang tepat, lengkap, dan bermanfaat yang bisa menuntun UMKM agar terus tumbuh," kata Gilang.

Operation Manager Redshroom Store, Raymond Mario mengatakan program pelatihan yang komprehensif telah memungkinkan UMKM memahami secara mendalam bagaimana cara menggunakan ekosistem TikTok dan memahami audiens TikTok dengan baik. Raymond juga menceritakan kisah sukses dari Redshroom Store yang telah menerapkan ilmu yang mereka dapatkan dari program #MajuBarengTikTok hingga berhasil meningkatkan pertumbuhan bisnisnya.

"Setelah menerapkan materi yang kami pelajari dari #MajuBarengTikTok, omzet rata-rata kami berangsur meningkat hingga 90 persen dibanding sebelum kami mengikuti program ini. Bahkan, omzet kami pada 2024 ini hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya," kata Raymond.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement