Kamis 18 Jul 2024 21:53 WIB

Potensi Hujan di Jakarta Diprediksi Meningkat Akhir Juli-Agustus 2024

BMKG memprediksi wilayah Jabodetabek masih relatif kering dalam sepekan ke depan.

Pengendara menerobos genangan air yang menutupi ruas jalan di Jakarta (ilustrasi). Potensi hujan di DKI Jakarta diprediksi meningkat pada akhir Juli-Agustus.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengendara menerobos genangan air yang menutupi ruas jalan di Jakarta (ilustrasi). Potensi hujan di DKI Jakarta diprediksi meningkat pada akhir Juli-Agustus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi hujan meningkat pada akhir Juli dan Agustus 2024 untuk DKI Jakarta.

"Ke depan akan mengalami peningkatan potensi hujan pada akhir Juli dan Agustus 2024," kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika BMKG Nanda Alfuadi saat menghadiri "Berdiskusi Kota dengan Wartawan (Berkawan) bertema "Penanganan Banjir di Jakarta Selatan" di Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga

Dia mengatakan dalam sepekan ke depan diprediksi wilayah Jabodetabek masih relatif kering. Terlebih, Jakarta dinyatakan masih musim kemarau karena jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) belum mencapai 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.

Kendati demikian, dia menegaskan kemarau adalah kondisi cuaca tanpa hujan yang lebih sering terjadi dibandingkan cuaca hujan. Terlebih, perubahan iklim juga mempengaruhi pola musim.

"Sehingga kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali," ujarnya.

Maka dari itu, lanjutnya, diingatkan hal yang patut menjadi perhatian karakteristik awan hujan di musim kemarau yakni frekuensi pembentukan yang rendah, awan kumulus dan pembentukan lokal. Lalu, hujan bersifat lokal dan terbentuk akibat pemanasan lokal yang intens seperti pada sore hari, intensitas hujan bisa bersifat deras dan jika sudah berhari-hari tidak ada hujan kemudian ada potensi hujan, sering kali hujan disertai petir dan angin kencang.

Kemudian, kepada pemerintah diminta untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. Masyarakat juga diimbau untuk mengantisipasi cuaca hujan dengan memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. Informasi itu bisa didapatkan melalui laman BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan dan akun media sosial @infobmkg. Lalu, aplikasi iOS dan android "Info BMKG" dan pusat panggilan 196 BMKG atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement