Jumat 19 Jul 2024 15:46 WIB

Sudaryono Jadi Wamentan untuk Amankan Kapolda Maju Pilgub Jateng

Presiden Jokowi mendadak melantik Sudaryono yang sudah berkeliling Provinsi Jateng.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kpolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Ahmad Luthfi digadang maju ikut Pilgub Jateng 2024.
Foto: Dokumen
Kpolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Ahmad Luthfi digadang maju ikut Pilgub Jateng 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Analis komunikasi politik Universitas Paramadiba, Hendri Satrio menduga, pengangkatan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) Sudaryono sebagai wakil menteri pertanian (wamentan) merupakan upaya mengamankan Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi atau Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep pada Pilgub Jateng 2024.

Sudaryono yang sudah keliling Provinsi Jateng untuk memperkenalkan diri, mendadak dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Gerak cepat Presiden Joko Widodo mengamankan jagoannya," kata Hendri saat Workshop Peliputan Pilkada 2024 yang diselenggarakan Dewan Pers di Semarang, Jumat (19/7/2024).

Baca Juga

Menurut Hendri, Sudaryono memang orang dekat Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang sudah lama disiapkan dan menjadi calon kuat pada Pilgub Jateng. "Jadi sekarang kemungkinan Pak Luthfi sendirian," kata pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI tersebut.

Meski demikian, menurut Hendri, Irjen Ahmad Luthfi juga pasti 'deg-degan' kalau Kaesang batal maju di Jakarta. Adapun peluang calon gubernur (cagub) lain berasal dari PDIP. "PDIP harus mencalonkan dan bertempur di Jawa Tengah," ucap Hendri.

Pada pilkada kali ini, menurut dia, PDIP akan menghadapi dua rezim sekaligus. "Yang satu rezim yang dia besarkan, yang lain rezim yang baru tapi ingin besar," kata Hendri.

Sementara Wakil Ketua Dewan Pers Agung Darmajaya mengatakan pers bertanggungjawab dalam menyebarkan informasi sebelum, saat, dan sesudah pilkada. "Pers memberi gambaran dan informasi tentang bakal calon kepala daerah yang akan maju dalam pilkada," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement