Jumat 19 Jul 2024 16:57 WIB

Sepasang Lansia Meninggal Membusuk di Bogor, Psikolog: Ini Bisa Jadi Pelajaran Bagi Kita

Menurut psikolog, orang tua perlu memperkuat bonding dengan anak sedari dini.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Lansia (ilustrasi). Menurut psikolog, kasus sepasang lansia meninggal dalam kondisi membusuk menjadi pelajaran bagi kita semua.
Foto: www.freepik.com.
Lansia (ilustrasi). Menurut psikolog, kasus sepasang lansia meninggal dalam kondisi membusuk menjadi pelajaran bagi kita semua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepasang suami istri lansia, Opa Hans dan Oma Rita, yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi membusuk di rumahnya di kawasan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membuat masyarakat geger. Selain karena kondisi jasadnya yang memprihatinkan, publik juga mempertanyakan ketidakhadiran anak Opa dan Oma.

Mendiang Opa Hans dan Oma Rita memiliki tiga orang anak, namun mereka dikabarkan jarang berkunjung. Lantas bagaimana idealnya sikap seorang anak saat memiliki orang tua yang sudah lansia?

Baca Juga

Psikolog dari Universitas Indonesia, Prof Rose Mini Agoes Salim, menjelaskan sebagai orang tua memang tidak bisa meminta anak untuk membayar semua apa yang telah diberikan kepada mereka. Namun sebagai anak seharusnya memahami bahwa orang tua adalah sosok yang membesarkannya sedari kecil, memberikan kasih sayang, dan mendukungnya hingga dewasa.

Oleh karena itu, ketika beranjak dewasa, setiap anak perlu berkoordinasi dan bekerja sama untuk membantu orang tuanya menjadi lebih baik dan lebih sejahtera di masa lansia. Karena menurut Prof Rose Mini, pada usia senja, orang tua tidak memiliki kemampuan untuk produktif kembali.

“Secara finansial, untuk mereka yang pensiunan mungkin bisa hidup dari uang pensiun. Tapi kalau misalnya dari sisi kesehatan, mereka sudah punya kendala, maka mereka pasti membutuhkan orang untuk misalnya mengantar mereka ke rumah sakit, dan lainnya. Harusnya ada kesadaran pada diri setiap anak untuk bisa peduli dan membantu mendampingi orang tua,” kata Prof Rose Mini saat diwawancara Republika.co.id, Jumat (19/7/2024).

Untuk membuat anak memiliki kesadaran itu saat dewasa, Prof Rose Mini mengatakan orang tua perlu memperkuat bonding dengan anak sedari dini. Dengan begitu, ketika dewasa, mereka akan memiliki kesadaran bahwa orang tua tidak bisa diabaikan begitu saja pada usia senja.

Selain itu, Prof Rose Mini, juga menilai bahwa pendidikan moral sangat penting diajarkan pada anak. Jika sedari kecil anak telah dibekali pendidikan moral, maka mereka akan bisa membedakan mana sikap yang baik dan buruk. Jika moral anak sudah terasah, maka anak pun akan lebih mudah berempati.

“Jika anak punya empati, dia akan tahu bagaimana perasaan orang tua jika tidak dikunjungi anak akan merasa sedih. Dia pasti tidak akan melakukan hal tersebut, dia pasti akan datang ke rumah orang tuanya,” kata Prof Rose Mini.

Di sisi lain, menurut dia, saat dewasa seorang anak juga perlu memiliki kontrol diri. Maksudnya, jangan sampai seorang anak terlalu terlena dalam mengerjakan tugas-tugas duniawi saja. Tetapi, setiap anak juga harus mampu memberikan perhatian kepada keluarga terutama orang tuanya.

“Saya berharap ini bisa jadi pelajaran bagi kita semua, bahwa kita itu punya orang tua. Orang tua kita mungkin tidak meminta, tapi pada saat bersamaan, kita harus memahami keadaan orang tua kita tidak seperti dulu lagi, sehingga kita butuh membantu orang tua kita,” kata Prof Rose Mini.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement