REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia pada Kamis menolak mengecualikan kemungkinan mengerahkan rudal berhulu ledak nuklir sebagai tanggapan atas keputusan Amerika Serikat (AS) menempatkan rudal jelajah jarak jauh di Jerman.
Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov kepada wartawan di Moskow mengatakan Rusia akan menanggapi setiap langkah yang diambil AS untuk meningkatkan kemampuan rudal nuklirnya, ketika membahas rencana AS menempatkan rudal jelajah jarak jauh Tomahawk di Jerman mulai 2026.
"Kita harus siap dengan berbagai skenario, termasuk yang negatif," kata Ryabkov.
Saat ditanya apakah Rusia kemungkinan menempatkan rudal berhulu ledak nuklir di beberapa wilayah sebagai langkah penanggulangan, Ryabkov menjawab: "Saya tidak mengesampingkan pilihan itu."