Jumat 19 Jul 2024 23:20 WIB

Mendagri Minta Pemda di Jabar Perkuat Desa : Jangan seperti Jepang, Semua Lari ke Kota

Desa-desa di Jawa Barat harus diperkuat agar tidak terjadi urbanisasi

Red: Arie Lukihardianti
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bersama Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin menyampaikan keterangan pers usai Rapat Koordinasi Kepala Daerah Se-Jawa Barat Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia bertajuk Akselerasi Indikator Strategis Pembangunan Jawa Barat, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (19/7/2024). Mendagri mendorong pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota di Jabar untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Foto: Edi Yusuf
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bersama Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin menyampaikan keterangan pers usai Rapat Koordinasi Kepala Daerah Se-Jawa Barat Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia bertajuk Akselerasi Indikator Strategis Pembangunan Jawa Barat, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (19/7/2024). Mendagri mendorong pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota di Jabar untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu daerah dengan penduduk terpadat. Karena memiliki 50 juta jiwa atau sekitar 17,78 persen penduduk Indonesia. Sebagian besar, masyarakat Jabar mendiami kota-kota yang tersebar di kawasan Bandung Raya maupun kawasan Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek).

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta, Pemerintah Kabupaten/Kota di Jabar untuk melakukan penguatan di desa-desa. Yakni, dengan membuka lapangan pekerjaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar populasi penduduknya merata.

Baca Juga

"Jangan seperti Jepang yang semua 93 persen penduduknya lari ke kota, perkuat desa-desa di Jawa Barat supaya tidak terjadi urbanisasi dan desa menjadi sumber lapangan kerja serta memberikan kontribusi sentra ekonomi bisnis baru, sentra ekonomi bagi masyarakat yang ada di Jawa Barat jadi enggak lari menumpuk semua di perkotaan," ujar Tito, di Gedung Sate, Jumat (19/7/2024).

Tito menilai, kalau generasi muda Jawa Barat terlatih, terdidik dan memiliki keahlian, secara otomatis akan menjadi modal penting untuk membangun Jawa Barat. "Jadi, jangan berharap pada sumber daya alam saja. Tapi SDM-nya harus ditingkatkan dengan menggenjot program-program diberbagai bidang, memperbaiki pendidikan baik formal TK, SD, SMP, SMA dan Universitas termasuk yang vokasi, keahlian sesuai dengan kemampuan yang ada," paparnya.