Ahad 21 Jul 2024 14:45 WIB

Sejumlah Tokoh Nasional Serukan Boikot Israel di Olimpiade 2024

ARI-BP menuntut pemerintah Prancis agar membatalkan visa kepada kontingen Israel.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) Prof Din Syamsuddin.
Foto: Antara/HO ARI-BP
Ketua Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) Prof Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) di Jakarta pada Ahad (21/7/2024), turun ke jalan menggelar aksi internasional mendesak pencoretan Israel sebagai peserta Olimpiade 2024 di Prancis. Desakan yang disampaikan sejumlah tokoh nasional tersebut sebagai respons atas penjajahan Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Ribuan massa ARI-BP melayangkan kartu merah terhadap Israel, sebagai desakan agar Komite Olimpiade Internasional (IOC) mem-black list kontingen Israel. Dalam aksi yang digelar damai di Silang Monas, Jakarta Pusat, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah sekaligus Dewan Pengarah ARI-BP Prof Din Syamsuddin dan Wakil Ketua Majelis Purmusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nurwahid turut hadir.

Baca: Dubes Bawa Surat, Prabowo Diundang Pangeran MBS ke Arab Saudi

Ketua Pelaksana Aksi ARI-BP KH Zaitun Rasmin dan Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan juga terlihat di lokasi. Dalam orasinya, para tokoh tersebut menyampaikan agar masyarakat Indonesia terus mengkampanyekan boikot Israel.

Ribuan massa aksi, juga mendengar seruan tersebut dengan komitmen untuk tak lagi menggunakan produk yang terafiliasi, dan yang mendukung gerakan Zionis Israel. Tentu, para orator dalam aksi damai itu mengingatkan kembali dunia internasional untuk mengakui negara Palestina.

Baca: Sebelum ke Papua, Satgas Yonif 512/QY Dilatih Dulu di Batujajar

Dan ribuan massa saling menyemangati dengan seruan Free Palestina. Di sela-sela seruan, para orator mengkoordinasikan ribuan massa Bela Palestina tersebut, dengan meniupkan pluit, dan mengangkat kartu merah sebagai simbol penolakan atas partisipasi Israel pada Olimpiade 2024.

Pada akhir gelaran, ARI-BP menyampaikan enam tuntutan kepada IOC. Yang utama meminta komite tertinggi olahraga internasional tersebut mencoret kepesertaan Israel dalam gelaran kompetisi olahraga lima tahunan itu.

IOC seharusnya menyadari penjajahan dan pendudukan yang sengaja melakukan genosida oleh Israel di tanah Palestina adalah tindakan brutal. Aksi sepihak pemerintah dan tentara Zionis Israel di Palestina, pun dikatakan tak menjunjung tinggi sikap kemanusiaan, dan sportifitas yang menjadi seruan utama IOC dalam gelanggang kompetisi olahraga.

Baca: PT PAL Siapkan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 untuk Misi ke Gaza

Selain meminta IOC agar mencoret partisipasi Israel, ARI-BP juga mendesak agar pemerintah Prancis sebagai tuan rumah menolak kehadiran Kontingen Zionis Israel dalam gelaran tersebut. Berikut enam tuntutan massa ARI-BP tersebut:

1. Menolak dan mendesak Komite Olimpiade Dunia (IOC) untuk menolak Kontingen Israel ikut serta pada Olimpiade Dunia di Paris 26 Juli 11 Agustus 2024. Ajang perlombaan olahraga yang meniscayakan sportifitas dan kejujuran tidak layak diikuti oleh kontingen bangsa yang biadab menjajah, menduduki, dan melakukan genosida terhadap bangsa lain.

2. Menuntut pemerintah Prancis agar menolak memberikan atau membatalkan visa kepada kontingen Israel yang hendak bertanding di Olimpiade Paris 2024.

3. Menyesalkan dan memproteskan keras kunjungan dan pertemuan warga negara Indonesia dengan petinggi Israel dan organisasi yang pro Israel. Perilaku demikian sungguh tidak bertoleransi dan berempati dengan rakyat Palestina yang menderita atas kekejaman Zionis Israel.

4. Meyakinkan Pemerintah Indonesia untuk tidak membiarkan aparat pemerintah atau pun rakyat warga negara menjalin hubungan dengan semua pihak yang mendukung kekejaman dan kebiadaban Zionis Israel dalam bentuk apapun.

5. Menyerukan kepada rakyat Indonesia untuk terus melakukan pemboikotan terhadap produk-produk Israel dan pro Israel.

6. Menolak secara kategoris keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang meniadakan Negara Palestina. Kami menegaskan bahwa Negara Israel tidak ada tempat di Peta Dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement