REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pemerintah Pakistan telah mendeklarasikan Israel sebagai entitas pelaku kejahatan perang. Islamabad pun melabeli Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai teroris.
“Netanyahu bertanggung jawab atas kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Israel di Palestina, dan kami menganggapnya teroris serta menuntut masyarakat dunia menyatakan Perdana Menteri Israel Netanyahu sebagai teroris,” kata Rana Sanaullah, penasihat urusan politik Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Sabtu (20/7/2024), dikutip laman Anadolu Agency.
Sanaullah mengungkapkan, Pakistan akan terus mendukung perjuangan Palestina, termasuk dengan melakukan pemboikotan terhadap perusahaan-perusahaan yang memberikan dukungan kepada Israel.
“Sebuah komite juga telah dibentuk untuk mengidentifikasi perusahaan dan produk semacam itu di Pakistan yang mungkin secara langsung atau tidak langsung bersekongkol dengan Israel atau pasukannya, melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina,” kata dia.
Kelompok Hamas menyambut keputusan dan langkah yang diambil Pemerintah Pakistan. “(Ini) sebuah langkah untuk mendukung rakyat kami yang menjadi sasaran genosida dan pembersihan etnis di tangan teroris Zionis, serta ekspresi posisi historis asli rakyat, pemerintah, dan partai-partai Pakistan dalam mendukung perjuangan pertama umat Islam," ungkap Hamas dalam sebuah pernyataan.
Hamas mendesak negara-negara di seluruh dunia, terutama negara-negara Islam, menempuh upaya untuk mendukung dan membantu rakyat Palestina. Hamas pun meminta mereka mengerahkan semua tekanan yang mungkin dilakukan guna menghentikan genosida Israel di Jalur Gaza.
Agresi Israel ke Jalur Gaza sudah berlangsung selama sembilan bulan, terhitung sejak Oktober tahun lalu. Lebih dari 38 ribu warga Palestina di Gaza telah terbunuh akibat serangan Israel. Sementara korban luka melampaui 80 ribu orang.