Senin 22 Jul 2024 12:10 WIB

Manfaat Menakjubkan di Balik Makanan Kaya Antioksidan

Pakar gizi menyarankan masyarakat mengonsumsi makanan dan minuman kaya antioksidan.

Red: Qommarria Rostanti
Anggur termasuk salah satu makanan antioksidan. Makanan dan minuman jenis tersebut dipercaya mampu melawan radikal bebas.
Foto: Tahta/Republika
Anggur termasuk salah satu makanan antioksidan. Makanan dan minuman jenis tersebut dipercaya mampu melawan radikal bebas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat dianjurkan mengonsumsi makanan dan minuman kaya antioksidan. Makanan dan minuman jenis tersebut dipercaya mampu melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh serta berkontribusi memunculkan penyakit kronis.

Pakar gizi klinik dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K mengatakan radikal bebas dapat menimbulkan stres oksidatif, yakni ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang berlebihan dan tubuh tidak mampu menetralkannya serta kerusakan DNA sehingga memicu penurunan imunitas, penurunan kesehatan tulang, hingga risiko penyakit jantung. "Karena itu, sangat penting untuk mengimbangi dengan pola hidup sehat sejak dini dan mengonsumsi makanan serta minuman yang kaya antioksidan,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Senin (22/7/2024).

Baca Juga

Antioksidan adalah molekul yang memerangi radikal bebas di dalam tubuh dan sebenarnya tubuh manusia memiliki pertahanan antioksidannya sendiri untuk mengimbangi radikal bebas agar tidak menimbulkan kerusakan seperti penyakit kronis. Zat ini banyak ditemukan dalam makanan seperti sayuran, buah-buahan, makanan mengandung vitamin C dan susu yang mengandung antioksidan. Sejumlah makanan yang diketahui mengandung antioksidan antara lain anggur, apel, tomat, alpukat, stroberi, jamur, kacang-kacangan, kentang, minyak zaitun, kale, buncis, dan bayam.

Raissa mengatakan apabila tubuh kekurangan antioksidan maka untuk menyeimbangkan jumlah radikal bebas yang diproduksi, maka tubuh akan mengalami stres oksidatif. Ketika ini terjadi, radikal bebas bereaksi dengan molekul lain dalam tubuh, menyebabkan kerusakan pada berbagai sel dan jaringan di dalam tubuh.