REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah berikut ini terjadi ketika Imam Ghazali (1058-1111) belum menekuni dunia tasawuf. Ceritanya terekam dalam kitab Muid an-Ni'ami, dengan mengutip penuturan Imam Tajuddin as-Subki.
Pada suatu ketika, Imam al-Ghazali memimpin shalat berjamaah di masjid. Kaum Muslimin setempat memang biasa menjadikannya pemimpin dalam ibadah bersama itu. Terlebih lagi, rumah sang rektor Universitas Nizhamiyah Baghdad ini berlokasi tak jauh dari tempat ibadah itu.
Namun, adik Imam Ghazali yang bernama Ahmad mulai menyisihkan diri, begitu melihat kakaknya itu menjadi imam shalat. Ia lebih suka meneruskan shalat secara sendirian (munfarid) di rumah daripada harus ikut menjadi makmum di belakang sang kakak.
Ini terjadi bukan hanya sekali atau dua kali, melainkan berkali-kali. Maka, orang-orang mulai membicarakan peristiwa tersebut di mana-mana.