Oleh : KH Muhammad Khozin, Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswi Al-Khozini, Jember dan Kader PKB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 23 Juli 2024 ini genap memasuki usia 26 tahun. Perjalanan seperempat abad lebih memiliki arti penting bagi partai yang lahir dari rahim reformasi ini.
Dalam lanskap politik, PKB menjadi buku berjalan yang menarik untuk dikaji. Di saat bersamaan, PKB yang dari sisi sejarah pendiriannya tidak terlepas dari Nahdlatul Ulama (NU), juga harus dibaca dalam perspektif politik santri.
Dalam kenyataannya, partai ini mampu berdialektika dengan cuaca politik yang dinamis dengan karakteristik konstituen yang juga tak kalah dinamis. Menariknya, di tengah dialektika tersebut, PKB senantiasa menempatkan ideologi ahlussunnah wal jamaah senantiasa suprematif. Pekerjaan yang tak mudah dan tak banyak yang bisa melakukannya.
Dalam kerja elektoral selama enam kali pemilu di era reformasi, PKB mampu mengorganisasi kekuataan massa, khususnya warga NU, melalui perolehan pemilu yang cemerlang.