Ahad 28 Jul 2024 14:13 WIB

Netanyahu Khianati Rancangan Perjanjiannya Sendiri, Begini Respons Hamas

Hamas tidak menentang pemerintahan sementara untuk Gaza dengan konsensus nasional.

Red: A.Syalaby Ichsan
Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh
Foto: EPA-EFE/IRANIAN FOREIGN MINISTRY
Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok perlawanan terbesar Palestina di Gaza, Hamas menolak untuk menerima proposal baru di tengah pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang niatnya untuk mengajukan proposal baru terkait kesepakatan pertukaran tawanan, sumber senior Palestina mengatakan kepada Al-Mayadeen pada Sabtu.

Menurut sumber tersebut, Hamas bersikeras dengan proposal terakhir yang diajukannya kepada para mediator mengenai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tawanan dengan penjajah Israel. Sumber tersebut mengindikasikan bahwa kelompok perlawanan Palestina itu tetap teguh pada pendiriannya yang menuntut penarikan mundur Israel secara menyeluruh dari Jalur Gaza, termasuk daerah Netzarim dan Philadelpia.

Baca Juga

Hamas juga telah menginformasikan kepada para mediator bahwa mereka tidak akan menerima proposal baru yang tidak menyertakan ketentuan gencatan senjata yang jelas, sumber Palestina menambahkan.

Selain itu, kelompok ini tidak menentang pemerintahan sementara untuk Gaza dengan konsensus nasional jika terjadi kegagalan dalam menyepakati pemerintahan persatuan nasional, sumber tersebut menyebutkan.