Ahad 28 Jul 2024 07:51 WIB

Sebanyak 15 Anak-anak Syahid Dalam Serangan Terbaru Israel di Sekolah di Jalur Gaza

Delapan perempuan juga jadi korban serangan di sekolah penuh pengungsi tersebut.

Kerabat merawat Siwar Abdel-Hadi (2 tahun) yang terluka akibat bombardir Israel di sebuah rumah sakit di Deir al-Balah, Rabu, 24 Juli 2024.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Kerabat merawat Siwar Abdel-Hadi (2 tahun) yang terluka akibat bombardir Israel di sebuah rumah sakit di Deir al-Balah, Rabu, 24 Juli 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Lebih dari 50 orang syahid dalam serangan Israel di Gaza tengah dan selatan sepanjang akhir pekan ini. Salah satu serangan menghantam sebuah sekolah tempat ribuan pengungsi berlindung Sekolah Khadijah di Deir el-Balah, Gaza tengah, mengakibatkan setidaknya 30 orang syahid, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Sabtu.

Kantor Media Pemerintah Gaza melansir, lima belas anak-anak dan delapan perempuan termasuk di antara mereka yang syahid dalam serangan terhadap sekolah di Deir el-Balah. Kantor berita WAFA melaporkan bahwa korban luka telah dilarikan ke Rumah Sakit Al-Aqsa, yang kini penuh dengan korban jiwa.

Baca Juga

Di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah, ambulans membawa warga Palestina yang terluka ke fasilitas medis setelah serangan militer Israel terhadap Sekolah Khadijah. Beberapa korban luka juga datang dengan berjalan kaki, pakaian mereka berlumuran darah.

Aljazirah  melaporkan dari Rumah Sakit Al-Aqsa, menggambarkan “keadaan kekacauan di dalam rumah sakit ketika para dokter berusaha memberikan perawatan medis penting kepada warga Palestina yang terluka”.

“Situasinya sungguh mengerikan; semua orang di rumah sakit menderita luka kritis. Mereka menerima perawatan di lantai dasar, di semua departemen, dan semua tempat tidur melebihi kapasitasnya.”

Militer Israel berdalih dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menargetkan “pusat komando dan kendali Hamas di dalam kompleks sekolah Khadija di Gaza tengah”. Pernyataan itu mengatakan sekolah itu digunakan untuk melancarkan serangan terhadap tentara dan sebagai gudang senjata dan memperingatkan warga sipil sebelum penggerebekan.

Sedangkan pihak Hamas mengatakan pembantaian di Sekolah Khadijah adalah kejahatan yang menegaskan keterasingan musuh Israel dari semua nilai kemanusiaan dan penolakannya terhadap semua hukum perang.

“Kami menyerukan komunitas internasional dan PBB untuk menghentikan kebijakan diam dan mengambil langkah-langkah untuk memaksa pendudukan menghentikan kejahatannya,” tulis mereka dalam pernyataan kemarin.

Setidaknya 39.258 orang telah syahid dan lebih dari 90.000 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak Oktober, menurut para pejabat Palestina. Israel melancarkan perang setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan menewaskan sedikitnya 1.139 orang, berdasarkan statistik Israel, dan sekitar 250 orang ditawan.

Serangan terhadap sekolah pada hari Sabtu terjadi setelah sedikitnya 23 orang syahid dalam serangan Israel di Khan Younis di Gaza selatan, kata kementerian tersebut.

Serangan terhadap Khan Younis dilaporkan dilakukan sebelum selebaran perintah evakuasi dijatuhkan, panggilan telepon dilakukan, dan pesan teks dikirim dari militer Israel ke warga Palestina di daerah tersebut.

Sekitar 170 orang  meninggal dan ratusan lainnya terluka dalam operasi Israel di Khan Younis sejak Senin, kata badan pertahanan sipil Gaza. Badan kemanusiaan PBB mengatakan pada Jumat bahwa lebih dari 180.000 orang telah mengungsi di daerah Khan Younis antara Senin dan Kamis, setelah militer Israel pada hari Senin mengeluarkan perintah evakuasi untuk beberapa bagian kota selatan, termasuk daerah yang sebelumnya ditetapkan sebagai daerah yang aman bagi kemanusiaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement