Ahad 28 Jul 2024 17:47 WIB

Lulusan Prodi Bisnis Digital UNM Jembatani Kesenjangan Industri dan Kebutuhan Pasar

Pada 2030, Indonesia membutuhkan 17 juta talenta digital untuk kebutuhan industri.

Red: Friska Yolandha
Peran teknologi dalam berbagai aspek kehidupan semakin tak tergantikan, berimbas pada dunia kerja, di mana keahlian dalam bidang digital menjadi semakin dicari.
Foto: dok Republika
Peran teknologi dalam berbagai aspek kehidupan semakin tak tergantikan, berimbas pada dunia kerja, di mana keahlian dalam bidang digital menjadi semakin dicari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran teknologi dalam berbagai aspek kehidupan semakin tak tergantikan, berimbas pada dunia kerja, di mana keahlian dalam bidang digital menjadi semakin dicari. Hal ini membuka peluang besar bagi para lulusan program studi (prodi) Bisnis Digital untuk berkarier di berbagai sektor industri.

Diperkirakan, pada tahun 2030, Indonesia membutuhkan 17 juta talenta digital untuk memenuhi kebutuhan industri. Permintaan tinggi ini sejalan dengan perkembangan bisnis digital yang pesat di Indonesia. Pertumbuhan e-commerce, media sosial, fintech, dan startup digital membuka banyak peluang kerja baru bagi para lulusan Bisnis Digital.

Baca Juga

Menurut Asep Sayfulloh, Kepala Kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Tangerang, perusahaan banyak mencari lulusan yang memiliki keterampilan pemasaran digital.

“Dimana lulusan ini mampu merancang dan menjalankan strategi pemasaran digital yang efektif untuk meningkatkan brand awareness, traffic website, dan penjualan,” katanya dalam keterangan rilis yang diterima, Ahad (28/7/2024).