REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Israel menghadapi gelombang baru tuduhan kejahatan perang pada Senin setelah muncul rekaman video yang memperlihatkan pasukannya menghancurkan reservoir air minum di Jalur Gaza selatan. Tudingan ini muncul bersamaan dengan laporan mengerikan tentang tentara yang memperkosa tahanan Palestina di sebuah kamp tahanan di Gurun Negev.
“Tentara dari Brigade 401 Korps Lapis Baja kedapatan meledakkan reservoir pusat di kota Rafah Ahad lalu atas perintah komandan brigade,” kata harian Israel Haaretz. Salah satu tentara mengunggah video ledakan tersebut di media sosial dengan judul “Penghancuran reservoir air Tel Sultan untuk menghormati Shabbat.”
Harian tersebut mengklaim bahwa ledakan tersebut, yang menggunakan alat peledak, terjadi tanpa izin dari pejabat senior Komando Selatan. Tentara “sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran hukum internasional, menyusul ledakan tempat penampungan air minum di Rafah oleh pasukan yang beroperasi di wilayah tersebut,” tulis surat kabar tersebut.
Haaretz mengatakan bahwa pada akhir penyelidikan awal, keputusan akan diambil apakah akan membuka penyelidikan lain oleh polisi militer negara tersebut.