Selasa 30 Jul 2024 15:15 WIB

Sindir Manusia Lupa Diri, Mega Kisahkan Cerita Yudas di Injil yang Berkhianat ke Yesus

Megawati juga menceritakan perjalanan Nabi Muhammad yang tidak mudah.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato saat Penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Ahad (26/5/2024). Rakernas V PDIP menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal, Salah satu poin rekomendasi yakni meminta kesediaan Megawati Soekarnoputri kembali menjadi Ketum partai periode 2025-2030. Selain itu Rakernas V PDIP menilai bahwa Pemilu 2024 merupakan pemilu yang paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato saat Penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Ahad (26/5/2024). Rakernas V PDIP menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal, Salah satu poin rekomendasi yakni meminta kesediaan Megawati Soekarnoputri kembali menjadi Ketum partai periode 2025-2030. Selain itu Rakernas V PDIP menilai bahwa Pemilu 2024 merupakan pemilu yang paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan refleksi soal manusia yang kerap lupa diri. Refleksi itu disampaikan Megawati di bagian akhir pidato di acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) di Inews Tower, Jakarta, Selasa (30/7/2024).

“Saya ditanya, 'ibu, manusia itu kok bisa lupa ya?' Benar banyak yang nanya ke saya. 'Loh namanya juga manusia' saya bilang. Kalau namanya nabi (mungkin tidak lupa)," tutur Megawati.

Baca Juga

"Nah tapi terus saya cerita gimana manusia itu memang jadi lupa karena apa? Dia manusia yang dibikin oleh Allah. Nah nabi saja, saya agama Islam, coba tolong ingat, pada agama Islam, Nabi Muhammad ketika dijadikan nabi saja itu kan juga tidak mudah," kata Megawati dalam pidatonya.

Ketika beliau sudah dijadikan nabi, kata Megawati, tetap masih ada saja pihak-pihak yang perang melawan beliau. "Artinya apa? Antara manusia itu terjadi tetap perbedaan. Padahal kan kalau sudah nabi itu utusan Allah, menurut saya," kata Megawati.

Karena manusia kerap pelupa itu pula, menurut Megawati, maka dalam ajaran Islam ada malaikat yang bertugas melakukan evaluasi dan pencatatan terhadap setiap tindakan manusia.

“Apa artinya? Bahwa kita memang selalu sebagai manusia dicoba untuk bisa teguh tidak pada pendirian kita, pada etika kita, pada moral kita, pada nurani kita,” ujar Megawati.

Cerita Injil

Megawati sempat mencoba mendalami cerita di Injil umat Kristiani untuk mendalami topik manusia lupa diri itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement