Kamis 01 Aug 2024 09:34 WIB

UNESCO Dorong Negara-Negara Berinvestasi pada Pendidikan Jasmani

UNESCO menetapkan lima prioritas untuk 194 negara anggotanya.

Rep: Lintar Sastria / Red: Satria K Yudha
Siswa kelas I mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) di SD Negeri 18 Pemecutan, Denpasar, Bali, Senin (4/4/2022).
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Siswa kelas I mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) di SD Negeri 18 Pemecutan, Denpasar, Bali, Senin (4/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan baru dari UNESCO mengungkapkan bahwa sebagian besar anak sekolah di seluruh dunia belum memiliki akses terhadap pendidikan jasmani yang diperlukan. Menurut laporan pertama mengenai Status Global tentang Pendidikan Jasmani Berkualitas yang diterbitkan oleh UNESCO, sebanyak dua pertiga dari siswa sekolah menengah (SMP dan SMA) dan lebih dari setengah siswa sekolah dasar (SD) di seluruh dunia tidak menerima jumlah pendidikan jasmani yang dianjurkan setiap pekan.

Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay mengatakan pendidikan jasmani adalah investasi yang berharga. Tidak hanya meningkatkan kesehatan siswa, tetapi juga meningkatkan kinerja akademik dan pengembangan pribadi mereka. Namun, hal ini masih sering dianggap sebagai mata pelajaran yang kurang penting.

"UNESCO menyerukan kepada 194 negara anggotanya untuk menjadikan pendidikan jasmani sebagai prioritas dan mengalokasikan waktu, sumber daya manusia, dan anggaran yang diperlukan untuk hal tersebut," kata Audrey dalam pernyataannya Rabu (31/7/2024).

Pada malam pembukaan Olimpiade Paris 2024, Direktur Jenderal UNESCO mengundang para menteri olahraga ke kantor pusat UNESCO di Paris, untuk menjadikan pendidikan jasmani sebagai prioritas pendidikan.