REPUBLIKA.CO.ID, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh telah gugur sebagai syuhada usai dibunuh militer zionis Israel di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024). Umat Islam berduka atas wafatnya Ismail Haniyeh, seorang pejuang Palestina di ranah politik yang menentang penjajahan dan ketidakadilan penjajah.
Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW menyampaikan kabar gembira kepada umat Islam yang berjuang yang syahid di jalan Allah SWT. Mereka akan mendapatkan hadiah surga dengan segala kenikmatan yang ada di dalamnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah dijelaskan enam hadiah untuk Muslim yang wafat dengan jalan syahid.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيَأْمَنُ مِنْ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ الْيَاقُوتَةُ مِنْهَا خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا وَيُزَوَّجُ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنْ الْحُورِ الْعِينِ وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَقَارِبِهِ (رواه الترمذي وابن ماجه)
“Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan; dosanya akan diampuni sejak awal kematiannya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya.” (HR Imam At-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah).
Dalam hadits lain dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW menyangkal orang yang mati syahid bukan hanya orang yang terbunuh saat berperang di jalan Allah SWT. Sebab, jika yang syahid hanya orang yang terbunuh saat berperang maka hanya sedikit jumlahnya.
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تَعُدُّونَ الشَّهِيدَ فِيكُمْ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ قَالَ إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ قَالُوا فَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ قَالَ ابْنُ مِقْسَمٍ أَشْهَدُ عَلَى أَبِيكَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ أَنَّهُ قَالَ وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ (رواه مسلم)
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Apa yang dimaksud orang yang mati syahid di antara kalian?"
Para sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah, orang yang mati terbunuh karena berjuang di jalan Allah itulah orang yang mati syahid."
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Kalau begitu, sedikit sekali jumlah umatku yang mati syahid." Para sahabat berkata, "Lantas siapakah mereka wahai Rasulullah?"
Rasulullah SAW bersabda, "Siapapun yang terbunuh di jalan Allah maka dialah syahid, dan siapa yang mati di jalan Allah juga syahid, siapa yang mati karena suatu wabah penyakit juga syahid, siapa yang mati karena sakit perut juga syahid."
Ibnu Miqsam berkata, "Saya bersaksi atas bapakmu mengenai hadits ini, bahwa beliau (Nabi SAW) juga berkata, orang yang meninggal karena tenggelam juga syahid.” (HR Imam Muslim).