REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kondisi kawasan pemakaman berbentuk heritage di wilayah Cikadut dinilai semakin carut marut. Salah satunya, terlihat dengan berbagai bangunan liar tapi permanen dibangun di atas lahan tersebut.
Menurut Tokoh Masyarakat Tionghoa yang juga akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Dr Sugiri Kustedja, pemakaman di Cikadut sangat perlu dilestarikan karena memiliki nilai sejarah yang tinggi. Apalagi, pemakaman Cikadut merupakan heritage di Kota Bandung.
"Ada sejarah panjang etnis Tionghoa di sana. Sebenarnya kondisi di lokasi ini sebelum terjadinya Covid-19 belum separah sekarang. Tetapi sekarang kondisinya sudah sangat memprihatinkan," ujar Sugiri, kepada wartawan dalam sebuah diskusi, belum lama ini.
Bahkan, kata dia, yang paling tidak masuk akal selain perumahan, pinggir-pinggiran jalan pun dijadikan tempat pembuangan sampah. Sebelum nantinya bahkan di atasnya akan dibuat tempat pembuangan sampah sementara. Jalan menuju lokasi pun kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Apalagi saat hujan turun maka jalanan sangat memprihatinkan, selain becek juga memiliki lubang-lubang besar.