Ahad 04 Aug 2024 06:53 WIB

Bantah Klaim Media Barat, IRGC Jelaskan Cara Israel Bunuh Ismail Haniyeh

IRGC menegaskan, Israel akan menerima hukuman yang berat.

Red: Andri Saubani
Rumah lokasi meninggalnya Ismail Haniyeh
Foto: Dok Istimewa
Rumah lokasi meninggalnya Ismail Haniyeh

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkan bahwa pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dibunuh lewat sebuah 'proyektil jarak pendek' yang ditembakkan dari luar tempat ia tinggal di Teheran. Sebelumnya, the New York Times (NYT) lewat laporannya pada Kamis (1/8/2024), mengeklaim, bahwa, Ismail Haniyeh gugur akibat ledakan bom yang diselundupkan dua bulan sebelumnya ke dalam gedung tempat dia menginap.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada sabtu (3/8/2024), IRGC dikutip Al Jazeera menyatakan, bahwa berdasarkan investigas yang dilaksanakan sejauh ini, serangan terhadap Haniyeh, "dilaksanakan lewat tembakan proyektil jarak dekat yang membawa sekitar 7 kg material peledak yang ditembakkan dari luar kediaman (Haniyeh)."

Baca Juga

IRGC menegaskan, Israel akan "menerima hukuman berat" atas pembunuhan Haniyeh, yang dalam pernyataan IRGC itu, menyebutkan bahwa "didukung oleh pemerintah kriminal' Amerika Serikat (AS). Israel hingga kini tidak mengonfirmasi atau menyangkal terlibat dalam pembunuhan Haniyeh, sementara AS menyatakan tidak mengetahui atau terlibat dalam "pembunuhan Haniyeh yang mengancam Timur Tengah terjun dalam konflik yang lebih jauh di tengah perang tak berkesudahan di Jalur Gaza."

Ismail Haniyeh dan pengawalnya terbunuh di sebuah griya tamu di Teheran pada Rabu (31/8/2024) lalu. Haniyeh berkunjung ke ibu kota Iran untuk menghadiri pelantikan presiden terpilih Masoud Pezeshkian.