REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumpulkan potongan-potongan tubuh para syuhada usai pembantaian zionis Israel di Masjid Al-Tabiin yang berada di dalam kompleks sekolah dengan nama yang sama di Gaza City. Untuk sementara, pihak kementerian mendapatkan sekitar 1050 kilogram potongan tubuh yang dipisahkan dalam 15 kantong dari syuhada yang terpisah.
“Ada 1050 kilogram potongan tubuh dari pembantaian di Masjid Al-Tabiin. Kami menaruhnya dalam 15 kantong,”ujar pejabat di Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza lewat keterangan tertulis kepada Republika di Jakarta, Ahad (11/8/2024).
Serangan udara zionis menargetkan Masjid Al-Tabiin terletak di tengah Kota Gaza, di lingkungan Al-Daraj, di Jalan Al-Sahaba, Gaza, berdasarkan keterangan tertulis dari Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza kepada Republika, Sabtu (10/8/2024).
Menurut sumber Republika di Kementerian Kesehatan Palestina, masjid tersebut berada di dalam lingkungan sekolah Al-Tabi'een. Selain berfungsi sebagai masjid, warga Gaza juga kerap melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam bangunan tersebut. "Lokasi masjid itu dekat rumah saya. Kami beberapa kali sholat disana. Masjid itu tidak terafiliasi dengan kegiatan politik apapun. Agaknya mereka ingin menghancurkan kami semua,"ujar sumber tersebut yang merupakan pejabat di Kementerian Kesehatan Palestina. "Hasbunallah wani'mal wakil,"ucap dia.
Penjajah teroris Israel menargetkan lokasi yang dijadikan masjid tersebut saat sholat Subuh. Mereka menewaskan lebih dari 100 jamaah dan melukai sejumlah besar lainnya. Kementerian Kesehatan Palestina mengutuk kejahatan keji terhadap warga sipil ini dan menyerukan kepada seluruh masyarakat internasional untuk menghentikan pembantaian terhadap warga sipil.
Kementerian Kesehatan juga mendesak agar Israel segera mengizinkan masuknya rumah sakit lapangan dengan obat-obatan dan peralatan medis ke Jalur Gaza utara yang terkena dampak secepat mungkin.
Mereka menuntut Komite Palang Merah Internasional untuk melakukan tugasnya, memecah kebisuannya, dan mengutuk pembantaian ini secara langsung di udara. "Kebisuan telah menjadi awal dari pembunuhan terhadap lebih banyak lagi warga sipil tak berdosa,"ujar Kementerian Kesehatan.
Bukan pertama kali serang masjid..