Ahad 11 Aug 2024 13:20 WIB

Penyakit Jantung Bisa Dideteksi Pakai Algoritma Canggih Karya Dosen Universitas BSI

Ternyata, algoritma Decision Tree dengan PSO memberikan akurasi paling tinggi.

Para dosen Universitas BSI melakukan penelitian seru dengan menggunakan algoritma Naive Bayes dan Decision Tree buat memprediksi penyakit jantung.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Para dosen Universitas BSI melakukan penelitian seru dengan menggunakan algoritma Naive Bayes dan Decision Tree buat memprediksi penyakit jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Siapa nih yang nggak takut sama penyakit jantung? Penyakit yang satu ini memang sering bikin parno, soalnya jadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Tapi, tenang! Kabar baik datang dari dosen-dosen keren di Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang berhasil menemukan cara canggih buat memprediksi penyakit jantung. Yuk, kepoin bareng!

Jadi gini, para dosen Universitas BSI melakukan penelitian seru dengan menggunakan algoritma Naive Bayes dan Decision Tree buat memprediksi penyakit jantung. Mereka bahkan mengkombinasikannya dengan Particle Swarm Optimization (PSO) biar hasilnya makin mantap. Hasil penelitian ini sampai dipublikasikan di prosiding internasional lho! Bukti nyata kalau mereka serius membantu kesehatan masyarakat.

Baca Juga

Hasilnya gimana? Ternyata, algoritma Decision Tree dengan PSO memberikan akurasi paling tinggi, yakni 85,84 persen! Dibandingkan dengan Naive Bayes dengan PSO yang akurasinya 85,73 persen, Decision Tree tanpa PSO 83,23 persen, dan Naive Bayes tanpa PSO 85,51 persen. Jadi, sudah jelas kalau Decision Tree dengan PSO adalah juaranya dalam memprediksi penyakit jantung.

Buat kamu yang belum paham, kita kasih tahu nih. Akurasi itu seberapa sering algoritma nebak dengan benar. Presisi itu seberapa sering tebakan "positif" beneran positif, dan recall itu seberapa sering algoritma nemu semua kasus positif yang ada. Jadi, makin tinggi angkanya, makin jago deh tuh algoritma!

Ina Maryani, penulis utama penelitian ini, bilang, penelitian ini dilakukan untuk memprediksi penyakit jantung dengan harapan dapat membantu dalam deteksi dini dan pengobatan yang lebih efektif. Keren banget, kan? Dengan adanya penelitian ini, harapannya makin banyak orang yang bisa terdeteksi lebih awal dan mendapat pengobatan yang tepat.

Penelitian ini nggak sendirian dilakukan Ina, dia dibantu Rousyati, Indriyanti, Dany Pratmanto, Yustina Meisella Kristania, dan Mawadatul Maulidah. Hasilnya nggak cuma nambah wawasan di dunia akademik, tapi juga punya kontribusi besar buat pencegahan penyakit jantung. Jadi, nggak cuma teori doang, tapi juga aplikasi nyata buat kesehatan semua.

Inget ya, penyakit jantung itu bisa dicegah kok. Gaya hidup sehat, olahraga teratur, dan pola makan yang baik adalah kunci utama. Tapi, kalau teknologi bisa bantu deteksi lebih awal, kenapa nggak dimanfaatkan, kan? Semoga penelitian ini terus berkembang dan makin banyak nyawa yang terselamatkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement