Ahad 11 Aug 2024 15:52 WIB

Partai Tinggalkan Anies, Anak Abah dan Pendukung PKS Saling Serang di X

Dibandingkan PKB dan Nasdem, serangan Anak Abah lebih banyak diarahkan ke PKS.

Rep: Erik PP/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan terancam tidak dapat tiket untuk maju Pilgub Jakarta 2024.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan terancam tidak dapat tiket untuk maju Pilgub Jakarta 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga partai yang sempat menyampaikan untuk mendukung Anies Rasyid Baswedan maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024, perlahan mulai menarik diri. Mereka adalah PKS, PKB, dan Nasdem.

Ketiga elite partai itu sudah secara terus terang memberi sinyal tidak jadi mengusung Anies. Padahal, pendaftaran Pilkada Serentak 2024 berlangsung pada 27-29 Agustus 2024.

Baca Juga

Hal itu pun memicu kekecewaan mendalam bagi para pendukung Anies. Mereka yang selama ini dikenal sebagai Anak Abah alias pendukung garis keras Anies, mulai menunjukkan rasa kekecewaan kepada PKS. Uniknya, Anak Abah paling banyak marah dengan PKS atas keputusan meninggalkan Anies.

Hanya sedikit akun yang kecewa dengan PKB dan Nasdem. Kedua pihak yang sebelumnya satu kubu ketika Pilpres 2024, kini harus war satu sama lain di lini masa X.

Pemilik akun X @Yurissa_Samosir, misalnya yang memilih berada di barisan Anies. Dia pun mengucapkan sayonara kepada PKS. "Maaf ya Kami Masih Cinta Abah Anies dan Kami Masih Tetap di Barisan Abah.... Good Bye PKS...I'am Sorry," ujarnya dikutip Republika.co.id di Jakarta, Ahad (11/8/2024).

Akun @RikeSants juga menunjukkan sikap untuk tidak lagi memilih PKS. "Hak PKS meninggalkan ANIES, hak kita pula jika meninggalkan PKS," ucapnya.

Pemilik akun @MamanPiyul pun mengunggah video Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Dia menilai, langkah PKS itu tidak bisa diterima.

"Sorry to Say: MENJIJIKKAN. Presiden PKS Merengek Ingin Gabung Rezim Dinasti.. Jantung Presiden PKS Berdegup Kencang Saat Merengek Minta Bergabung Dengan Rezim Dinasti. Birahi Politik *Kekuasaan dan Fulus* Melacurkan Idealisme. Shame on you @PKSejahtera," ucapnya.

Adapun kader PKS bernama David Usman selaku pemilik akun @dapitnih mengunggah tangkapan layar berita PDIP yang menolak berkoalisi dengan PKS. Saat ini, Anies masih berpeluang gabung PDIP untuk maju Pilgub Jakarta 2024.

"Udah diginiin, masa harus memelas. Pilihan cuma ada 2, kalo gak kesana ya kesini. PKS geraknya cepet ga lamban ulur-ulur waktu spt Anies. Yaudah sih Anies juga tinggalin aja," katanya.

Akun @rizalwahid10 pun meluruskan jika suara PKS naik berkat faktor Anies. Yang terjadi, PKS hanya mendapat kenaikan dua kursi DPRD DKI Jakarta dari 16 menjadi 18. Itu pun total suara Pileg 2024 di Jakarta berkurang.

"Gue sangat ingin orang seperti Pak Anies memimpin Indonesia. Tapi pendukungnya jangan jemawa dengan bilang suara PKS naik karena faktor pak Anies. Cek aja, pileg nasional suara PKS ga naik signifikan. Di Pileg DKI malah turun, PKS menang karena PDIP aja yang berkurang drastis," ujarnya.

Kader PKS lain pemilik akun @UusRsd juga heran dengan Anak Abah. Dia menggugat, mengapa hanya PKS yang selalu disalahkan terkait Anies. Padahal, yang meraih keuntungan mengusung Anies pada Pileg 2024 adalah Nasdem dan PKS.

"PKS didemo. Banyak yg berharap ke PKS agar Anies tetap di usung PKS. Tapi melihat kelakuan buzzernya kok jadi ogah yaaa... sekarang azza kek gitu apalagi nanti. Anehnya cuma PKS, kan pas pilpres kemarin Anies ikon Nasdem, Imin ketum PKB," katanya.

Anies kedaluwarsa...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement