Senin 12 Aug 2024 12:24 WIB

Masyarakat Adat Merauke Papua Dukung Pembangunan Pelabuhan

Pembangunan pelabuhan baru untuk menunjang program lumbung pangan nasional.

Red: Erik Purnama Putra
Masyarakat adat Merauke, Provinsi Papua Selatan sepakat dengan rencana pembangunan pelabuhan baru untuk mendukung program lumbung pangan.
Foto: Republika.co.id
Masyarakat adat Merauke, Provinsi Papua Selatan sepakat dengan rencana pembangunan pelabuhan baru untuk mendukung program lumbung pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE -- Masyarakat adat Merauke, Provinsi Papua Selatan sepakat dengan rencana pembangunan pelabuhan baru. Persetujuan masyarakat adat Merauke diraih setelah mendengar penjelasan pemilik Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam beserta pejabat setempat terkait manfaat dari program lumbung pangan nasional.

Dalam pertemuan itu, turut hadir Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Merauke, Yohanis Mahuze dan koordinator masyarakat adat Basilius Awabali berserta 60 warga lokal. Sementara Haji Isam didampingi Komandan Satuan Tugas Ketahanan Pangan (Dansatgas Hanpangan) Mabes TNI Mayjen Ahmad Rizal R, Hermanto dan Johanes Gluba Gebze dari perwakilan pemerintah.

"Kesepakatanya mereka setuju dengan program pemerintah, tapi mereka juga berhak atas tanah ulayat mereka serta kayu limbahnya akan diambil oleh masyarakat khusus pemilik ulayat di sana," kata Haji Isam di lokasi, Senin (12/8/2024).

Haji Isam ingin serius mewujudkan program Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk mencetak sejuta hektare sawah di Merauke, Papua Selatan. Setelah memborong 2.000 unit alat berat dari China, kini ia melanjutkan membangun infrastruktur di sana.

"Dalam benak saya hanya terlintas, bagaimana gagasan Presiden Terpilih Bapak Prabowo Subianto bisa tercapai. Bagaimanapun caranya, agar satu juta hektare bisa terealisasi, dan berhasil dalam tiga tahun, tanpa berpikir untung rugi," kata Haji Isam.

Selain itu, Jhonlin Group melalui anak perusahaannya PT Batulicin Beton Asphalt (BBA) juga mulai membangun jalan di Merauke. Haji Isam memimpin langsung dan memberikan komando untuk kelancaran proses pembangunan jalan tersebut.

Pekerjaan jalan dimulai di titik Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke. Rencananya, jalan sepanjang ratusan kilometer tersebut akan menghubungkan empat distrik, yaitu Distrik Ilyawab, Kaptel, Ngguti, dan Distrik Muting.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَالْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَكُمْ مِّنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا صَوَاۤفَّۚ فَاِذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Dan unta-unta itu Kami jadikan untuk-mu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Hajj ayat 36)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement