Selasa 13 Aug 2024 02:19 WIB

Evaluasi Bos OJK di HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia

Ketidakpastian global akan terus menyertai perkembangan ekonomi Indonesia.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Seremoni pembukaan perdagangan dalam rangka HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia di Kantor BEI, Jakarta, Senin (12/8/2024).
Foto: Eva Rianti/Republika
Seremoni pembukaan perdagangan dalam rangka HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia di Kantor BEI, Jakarta, Senin (12/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan sejumlah review atas keberjalanan pasar modal Indonesia yang telah memasuki usia 47 tahun. Menurutnya, pasar modal Indonesia kian adaptif dan berkembang secara berkesinambungan.  

“Dalam kurun waktu 47 tahun ini pasar modal Indonesia telah menunjukkan kemampuannya dalam beradaptasi dan berkembang secara terus-menerus, sehingga tetap mampu berperan sebagai pilar penting dalam pembangunan perekonomian nasional,” kata Mahendra yang hadir secara virtual dalam acara seremoni pembukaan perdagangan dalam rangka HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia yang digelar di Gedung BEI, Jakarta, Senin (12/8/2024).

Baca Juga

Mahendra menjelaskan, ketidakpastian global akan terus menyertai perkembangan ekonomi Indonesia. Meski tantangan atas ketidakpastian global bergulir, namun menurutnya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi serta stabilitas keuangan nasional dapat terjaga. Hal itu tak ayal dipengaruhi oleh kontribusi dari pasar modal yang terus menunjukkan kemampuannya dalam beradaptasi dan menjadi motor stabilitas perekonomian dalam negeri terhadap tekanan internasional.

“Berbagai indikator yang kita lihat secara terus-menerus termasuk nilai kapitalisasi saham tertinggi pada kuartal II/2024 yang mencapai Rp 12.469 triliun menunjukkan resiliensi dan juga perkembangan yang baik,” ujar Mahendra.

Selain itu juga, aktivitas perhimpunan dana dari pasar modal yang telah mencapai lebih dari Rp 130 triliun dengan 28 emiten baru dan lebih dari 100 perusahAan dengan penawaran umum dengan nilai indikatif yang mencaTat lebih dari Rp 33 triliun, menunjukkan bahwa minat dan peluang dari pasar modal sebagai salah satu upaya penghimpunan dana bagi korporasi di Indonesia makin menjadi andalan.

“Juga tidak kalah pentingnya adalah jumlah investor di Indonesia yang terus meningkat per Agustus melampaui angka 13,4 juta, yang meningkat lebih dari 10 persen dibandingkan pada akhir 2023,” terangnya.

Mahendra meyakini, ke depan pasar modal Indonesia akan terus berkembang dan kian maju. Hal itu kemudian kian memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement