Sabtu 17 Aug 2024 05:55 WIB

Ada Perkembangan Baru Kasus Mahasiswa Meninggalnya Kedokteran Undip, Ini Kata Polisi

Mahasiswi Program Studi Anastesi Undip Semarang meninggal dunia akibat bunuh diri.

Red: Mas Alamil Huda
Suasana Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024).
Foto: Republika/Kamran Dikarma
Suasana Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, timnya belum menemukan bukti yang berkaitan dengan motif perundungan terhadap AR. Mahasiswi Program Studi Anastesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang meninggal dunia akibat bunuh diri.

"Belum ada fakta atau bukti korban meninggal bermotif perundungan, begitu juga sebaliknya belum ada bukti yang menguatkan kematian itu bukan karena perundungan," kata Irwan di Semarang, Jumat (16/8/2024).

Baca Juga

Termasuk, lanjut dia, sembilan lembar catatan di buku harian korban yang ditemukan di dalam kamar tempat indekosnya. Ia menjelaskan, sembilan lembar catatan buku harian tersebut berisi keluhan tentang kondisi kesehatannya kepada Tuhan serta keluhan kepada seseorang yang diduga kekasihnya.

"Di sembilan lembar catatan buku harian itu tidak ada yang terkait dengan perundungan," katanya.