Sabtu 17 Aug 2024 14:56 WIB

Bullying di Dunia Kedokteran, Unpad Pecat Dua Residen Senior dan Sanksi Berat Satu Dosen

Korban bullying tengah mengikuti PPDS bedah syaraf di RSHS Bandung.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Bullying (ilustrasi). Unpad pecat dua residen senior dan sanksi berat satu dosen yang merundung korban saat mengikuti PPDS bedah syaraf di RSHS Bandung.
Foto: Republika
Bullying (ilustrasi). Unpad pecat dua residen senior dan sanksi berat satu dosen yang merundung korban saat mengikuti PPDS bedah syaraf di RSHS Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) telah memberikan sanksi berat kepada dosen pengajar yang melakukan bullying kepada residen yang tengah mengikuti program pendidikan dokter spesialis (PPDS) bedah syaraf di RSHS Bandung. Selain itu, pemutusan studi kepada pelaku bullying dengan kategori berat berjumlah dua orang.

Dekan Fakultas Kedokteran Unpad Prof Yudi Mulyana Hidayat mengaku miris dan prihatin terhadap praktik bullying atau perundungan yang terjadi di lingkungan pendidikan spesialisasi di Indonesia khususnya di departemen bedah syaraf. Upaya pemberantasan telah dilakukan sejak lama meski belum terlalu menggembirakan.

Baca Juga

"Upaya preventif dan treatment sudah dilakukan berulang kali," ucap dia melalui keterangan resmi yang diterima, Sabtu (17/9/2024).

Ia menyebut, pihaknya telah membentuk Komite Disiplin, Etik, dan Anti Kekerasan Fakultas Kedokteran Unpad. Membuat buku pedoman sanksi kekerasan dan bullying. Membuat fakta integritas antikekerasan, bullying, setiap peserta didik saat mereka masuk.