REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat ekonomi Piter Abdullah mengkritisi tentang strategi pembangunan dan pengembangan infrastruktur Presiden terpilih Prabowo Subianto pada periode kepemimpinan 2025—2029 bakal berbeda dengan strategi yang dijalankan oleh Presiden Jokowi.
Jika Jokowi lebih banyak menggenjot pembangunan infrastruktur secara agresif, menurutnya Prabowo semestinya lebih memikirkan tentang pemanfaatan infrastruktur yang berfokus pada upaya menyempitkan defisit.
“Prabowo seharusnya tidak meng-copy paste Jokowi, karena kondisinya sudah berbeda, tuntutannya berbeda,” kata Piter dalam FGD bertajuk ‘Kinerja BUMN, Realita atau Dongeng?’ di Kantor Republika, Selasa (20/8/2024).
Menurut Piter, masa agresifnya pembangunan infrastruktur dinilai sebagai ‘panggung’ nya era kepemimpinan Jokowi. Sedangkan, Prabowo memiliki gaya tersendiri, terutama menyikapi kondisi terbatasnya ruang fiskal.