REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengingatkan para pengurus dan kader partainya untuk tak main-main dengan raja Jawa. Bahlil menegaskan hal tersebut untuk memastikan partai berlogo beringin tersebut untuk tetap berada di barisan pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, yang akan dilanjutkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Bahlil menegaskan, Golkar harus menjadi instrumen pemerintah dalam merealisasikan tujuan dan program serta visi misi pemerintahan mendatang. Menurut diam Golkar harus menjadi mengikat utama bagi partai politik (parpol) lain, yang berkoalisi untuk mendukung pemerintahan.
"Saya harus menegaskan dalam forum terhormat ini, Munas, sebagai forum mengambil keputusan tertinggi, izinkan saya dari lubuk hati yang paling dalam untuk mengatakan dengan tegas, dan seterang-terangnya bahwa, kepengurusan Partai Golkar ke depan, program paling pertama itu adalah menyukseskan pemerintahan Pak Prabowo-Gibran," kata Bahlil saat Munas ke-11 DPP Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).
"Kita (Partai Golkar) tidak boleh main-main dalam urusan ini (mendukung pemerintahan Jokowi-Amin yang berlanjut ke Prabowo-Gibran). Kita sudah bersepakat bahwa Golkar, mendukung pemerintahan. Jangan pagi mendukung, sore setengah mendukung, malam bikin lain," ujar Bahlil melanjutkan.
Bahlil yang juga menjabat menteri ESDM, tak ingin Golkar menjadi faksi politik yang tak konsisten dalam mendukung pemerintahan. Menurut dia, sikap politik Golkar menjadi pendukung utama pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024, tak bisa ditawar-tawar.
Pasalnya, pemerintahan mendatang itu adalah representasi dan kelanjutan dari pemerintahan Presiden Jokowi yang akan purnabakti sebentar lagi. "Pemerintahan Pak Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari pada pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Jadi kita (Golkar) harus lebih paten lagi (mendukung). Soalnya, Raja Jawa ini, kalau kita main-main celaka kita," ucap Bahlil.
Dia menegaskan, tak ingin menakut-nakuti tentang bakal celaka jika tak manut raja Jawa. Tetapi, Bahlil menyampaikan, sudah banyak yang coba main-main dengan raja Jawa, malah berbalik celaka.
"Saya mau kasi tau saja, sudah banyak, sudah lihat barang ini kan? Tidak perlu saya ungkaplah. Nggak perlu," ujar Bahlil yang menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketum Golkar periode 2024-2029 tersebut.
Visi misi Bahlil...