Perusahaan jasa keuangan Mastercard telah bermitra dengan penyedia gateway kripto Fasset untuk bersama-sama mengembangkan solusi digital yang dapat mendorong adopsi di Indonesia.
Melansir dari Cointelegraph, Jumat (15/7/2022), kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas inklusi keuangan di negara ini dan memperluas peluang bagi ekonomi lokalnya.
Dalam sebuah pengumuman, Navin Jain, country manager Mastercard Indonesia, mengatakan hal itu akan mendukung upaya Fasset untuk memajukan inklusi keuangan di dalam negeri. Menurut Jain, kemitraan ini akan membantu penduduk setempat untuk memiliki lebih banyak akses ke teknologi digital.
Baca Juga: Mastercard Gandeng Ayoconnect, Dorong Inklusi Keuangan Lewat Open Banking
Hendra Suryakusuma, seorang eksekutif di Fasset, mengatakan bahwa ada populasi yang tidak memiliki rekening bank sebesar 92 juta di Indonesia. Menurut Hendra, kesenjangan ini akan dijembatani oleh Fasset dan Mastercard untuk menghadirkan akses layanan keuangan digital yang lebih baik.
"Kemitraan kami berupaya untuk menurunkan hambatan terhadap keuangan digital dan mendorong peluang yang lebih besar untuk mendapatkan manfaat dari penggunaan layanan keuangan yang sedang berkembang," katanya.
Selain itu, eksekutif juga percaya bahwa adopsi kripto di negara-negara seperti Indonesia juga akan berdampak signifikan pada ekosistem kripto yang lebih luas. Ia menegaskan akan menjadi acuan bagi negara-negara lain untuk mengejar kemajuan dan mengubah laju pertumbuhan ekonomi.
"Implikasinya pada industri adalah legitimasi aset kripto yang lebih besar, kasus penggunaannya, dan area aplikasinya," jelasnya lebih lanjut.
Pada bulan Juni, Mastercard memperluas jaringannya untuk pasar nonfungible token (NFT). Perusahaan pemrosesan pembayaran bermitra dengan pasar NFT untuk memungkinkan pemegang kartunya membeli NFT secara langsung dengan kartu mereka, menghilangkan kebutuhan untuk membeli kripto sebelum melakukan pembelian NFT.
Kembali pada Mei, Michael Miebach, CEO Mastercard, membuat prediksi berani bahwa platform transaksi lintas batas SWIFT mungkin tidak ada lagi dalam lima tahun selama panel tentang mata uang digital bank sentral (CBDC).
Namun, setelah panel, juru bicara dari Mastercard mengklarifikasi bahwa itu bukan pertanyaan ya atau tidak, melainkan penguatan dari pernyataan SWIFT sebelumnya bahwa operasinya pada akhirnya akan berkembang.