Aktiva disebut juga sebagai aset, yaitu harta di perusahaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional. Tanpa aset yang cukup, kegiatan operasional akan terhambat dan membuat pertumbuhan perusahaan menjadi lambat. Maka dari itu, aset memegang peranan penting agar perusahaan dapat mencapai sukses seperti yang direncanakan.
Aktiva sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu aktiva lancar dan tetap. Nah, artikel kali ini akan membahas tentang aktiva tetap, jenis-jenisnya, karakteristik, dan cara memperolehnya.
Baca Juga: Aktiva Berisiko: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Definisi Aktiva Tetap
Definisi Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aset di dalam suatu perusahaan yang bersifat tetap dan digunakan dalam menjalankan operasional perusahaan. Sedangkan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 paragraf 5, aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk barang siap pakai atau dibangun terlebih dahulu untuk digunakan dalam operasi perusahaan. Dengan tujuan bukan untuk dijual dalam rangka menjalankan kegiatan normal perusahaan, dan biasanya memiliki manfaat lebih dari satu tahun.
Aktiva tetap sering juga disebut sebagai fixed asset, makanya dikategorikan dalam investasi jangka panjang. Contoh aktiva tetap, seperti, bangunan, kendaraan, mesin, dan lain sebagainya. Aktiva tetap memiliki umur ekonomis, jadi wajar apabila nilainya mengalami depresiasi seiring berjalannya waktu.
Penjualan Aktiva Tetap
Penjualan aktiva tetap merupakan aktivitas atau kegiatan pemindahan kepemilikan aset suatu perusahaan kepada perusahaan lain. Penjualan aktiva tetap akan dicatat dalam laporan arus kas, disajikan sebagai arus kas keluar dari aktivitas investasi. Sebab, aktiva tetap ini dikategorikan sebagai suatu investasi bagi perusahaan.
Berbicara mengenai laporan arus kas, laporan ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:
- Laporan arus kas operasi, yaitu kas yang berasal dari semua kegiatan operasional perusahaan.
- Laporan arus kas investasi, yaitu kas yang diperoleh dari aktivitas investasi suatu perusahaan.
- Laporan arus kas pendanaan, yaitu kas yang diperoleh dari aktivitas pembiayaan.
Karakteristik Aktiva Tetap
Dari dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Aset yang berwujud.
- Memiliki umur manfaat lebih dari satu tahun.
- Bukan untuk dijual.
- Tujuan utamanya untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Jenis Aktiva Tetap
Aktiva tetap dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. Pengelompokan ini terjadi karena aktiva memiliki sifat yang berbeda dengan aktiva lainnya. Pengelompokan aktiva juga sangat tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.
Untuk aktiva tetap yang nilainya relatif besar, maka pengelompokan perlu dilakukan secara hati-hati. Dari dua jenis aktiva tetap, maka tujuan penggolongan tersebut dalam akuntansi dimaksudkan untuk:
- Aktiva tetap yang pada umumnya tidak terbatas, seperti tanah untuk tempat perusahaan, pertanian maupun peternakan.
- Aktiva tetap yang pada umumnya terbatas dan apabila habis, maka dapat digantikan dengan aktiva tetap lainnya yang sejenis. Sebut saja mebel, mesin, dan alat-alat berat lainnya.
- Aktiva tetap yang pada umumnya terbatas dan apabila habis, maka tidak dapat digantikan dengan aktiva apapun. Sebut saja sumber alam, seperti hasil tambang dan energi.
-
Aktiva Tetap Berwujud
Aktiva tetap berwujud adalah aset yang memiliki bentuk fisik, dapat dilihat, dan memiliki umur lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi. Aktiva tetap berwujud dibagi menjadi dua bagian lagi, yaitu:
- Aktiva tetap berwujud yang dapat disusutkan, seperti gedung, mesin, kendaraan, dan peralatan berat.
- Aktiva tetap berwujud yang tidak dapat disusutkan, seperti tanah.
Apa saja contoh aktiva tetap berwujud? Berikut contohnya.
-
Tanah
Sebagai salah satu aktiva tetap berwujud, tanah sama sekali tidak mengalami penyusutan nilai atau depresiasi. Sebab, tanah tersebut belum dikelola menjadi bangunan atau gedung apapun. Adapun harga perolehan dari sebuah tanah, di antaranya:
- Harga beli tanah.
- Biaya komisi, balik nama, dan penataan.
- Beberapa biaya lain yang dipungut dan harus dibayarkan oleh pembeli.
-
Bangunan
Bangunan mengalami penurunan manfaat, depresiasi atau penyusutan aktiva tetap. Hal ini disebabkan karena pemakaian untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Manfaat suatu bangunan akan bertambah apabila bangunan tersebut direnovasi menjadi lebih baik.
Kepemilikan suatu bangunan dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- Membangun gedung, dengan biaya yang dapat mencakup biaya izin bangunan, arsitek atau jasa desain interior, kontraktor, upah pekerja atau tukang, dan biaya bahan-bahan bangunan.
- Membeli gedung, dengan biaya yang dapat mencakup harga beli gedung, komisi pihak ketiga, dan biaya renovasi (bila diperlukan).
-
Mesin
Mesin merupakan aktiva tetap berwujud yang mengalami depresiasi. Biaya perolehan mesin diketahui dengan mengurangi antara biaya pembelian dan biaya lainnya saat pembelian dilakukan. Adapun poin-poin lain yang masuk ke dalam biaya perolehan, di antaranya.
- Biaya angkut mesin.
- Biaya asuransi selama di perjalanan.
- Biaya pemasangan mesin.
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
- Biaya perawatan atau maintenance.
- Biaya lainnya yang muncul selama pemakaian mesin.
-
Kendaraan
Aktiva tetap berwujud terakhir adalah kendaraan. Biaya perolehan suatu kendaraan dapat meliputi.
- Biaya angkut.
- Biaya asuransi kendaraan selama di perjalanan.
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
- Biaya perawatan.
- Biaya balik nama untuk kendaraan bekas.
-
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud adalah aset suatu perusahaan yang tidak memiliki bentuk fisik, tapi memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun. Aktiva tetap tidak berwujud ini biasanya memberikan keuntungan tersendiri yang dapat diakui sebagai penghasilan bagi perusahaan. Contoh aktiva tetap tidak berwujud yaitu hak paten, goodwill, lisensi, dan hak cipta.
-
Hak Paten
Hak paten merupakan hak khusus yang diberikan kepada suatu perusahaan dan menjadi bagian dari Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Hak paten diberikan kepada seseorang atau perusahaan yang berhasil membuat penemuan tertentu, di mana hasil penemuan tersebut dapat digunakan oleh banyak orang. Hak paten berlaku selama 17 tahun.
Hasil penemuan yang telah dipatenkan dapat digunakan oleh orang atau perusahaan lain. Namun, penggunaan tersebut harus mendapat izin dari penemunya terlebih dahulu. Jika ada orang atau perusahaan lain yang ingin menggunakannya, maka akan dikenakan biaya dalam jumlah tertentu.
-
Goodwill
Merupakan golongan aktiva tetap tidak berwujud yang melekat dengan nilai suatu perusahaan. Goodwill dapat dijual, tapi penjualannya harus dilakukan secara total bersamaan dengan seluruh perusahaan. Hal ini mencakup nilai yang melekat dalam suatu perusahaan, yang dapat memberikan citra positif.
-
Lisensi
Berbeda dengan lisensi yang biasanya berbentuk perjanjian antara pemilik dan pembeli. Yang diberikan dalam lisensi adalah hak untuk menjual sebagian atau sejumlah barang maupun jasa kepada pihak tertentu. Tidak hanya barang atau jasa, tapi dapat juga berupa merek dagang yang sebelumnya telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Ketika orang atau perusahaan sudah memiliki lisensi, maka mereka punya otoritas atau hak untuk menggunakan barang atau jasa yang dibelinya. Tanpa sebuah lisensi, maka penggunaan barang maupun jasa dapat dikategorikan sebagai pelanggaran dan diproses kepada pihak berwajib.
-
Hak Cipta
Contoh aktiva tetap tidak berwujud terakhir adalah hak cipta, yang merupakan hak eksklusif yang secara otomatis timbul ketika hal-hal baru diciptakan.
Hak cipta biasanya mendapatkan perlindungan dari badan hukum, sehingga penggunaannya tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Plagiarisme dan duplikasi dilarang dilakukan apabila suatu karya sudah memiliki hak cipta.
-
Baca Juga: Aktiva Jaminan: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Cara Memperoleh Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan beberapa cara, di antaranya:
- Dibeli.
- Ditukarkan dengan aktiva lain.
- Disumbangkan.
- Dari setoran modal.
- Dibangun sendiri atau melalui proses konstruksi.
- Sewa guna usaha.
- Merger atau penggabungan suatu usaha.
Aktiva Tetap Sebagai Andil Penting di Perusahaan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap memiliki andil penting bagi suatu perusahaan. Makanya, perusahaan wajib memiliki dan menambah jumlah aktiva tetap untuk menjaga kelangsungan usahanya. Ingin menjalankan suatu usaha? Pastikan jumlah aktiva tetapnya sudah memadai, ya! Semoga penjelasan mengenai aktiva tetap di atas memberikan insight baru untukmu.
Baca Juga: Aktiva Noproduktif: Pengertian, Perbedaan, dan Tips Menghindarinya