REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi Wanita (Polwan) Polda Maluku memberikan edukasi kepada anak-anak di SDN 1 Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon mengenai strategi pencegahan perundungan di lingkungan sekolah.
“Kita perlu menerapkan pengetahuan terkait bagaimana mencegah perundungan kepada anak-anak sejak dini agar mereka bisa memahaminya," kata Ketua Tim Edukasi Kompol L. Paunno, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak tentang bahaya perundungan dan memberikan keterampilan menghadapi situasi tersebut.
Dalam edukasi tersebut, para Polwan menyampaikan materi tentang identifikasi perundungan, dampaknya terhadap kesehatan mental, dan cara-cara melaporkan serta mengatasi perundungan.
Mereka juga mengajarkan teknik-teknik komunikasi yang efektif dan cara membangun rasa percaya diri anak. Ia juga menegaskan pentingnya program ini dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung bagi semua siswa.
Tidak hanya itu, Polwan Polda Maluku juga memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga diri dari orang yang tidak dikenal, serta bagian-bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh orang.
Dia berharap dengan adanya kegiatan ini, anak-anak dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan dan berperan aktif dalam mencegah perundungan di lingkungan mereka.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari orang tua dan guru, karena upaya preventif ini sangat penting dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif perundungan.
Polda Maluku berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program-program serupa guna meningkatkan kesejahteraan dan keamanan anak-anak di wilayah tersebut.
Cegah perundungan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak remaja berani mengungkapkan curahan hatinya (curhat) mengenai berbagai persoalan yang dihadapi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah perundungan dan depresi.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jateng Ema Rachmawati mengatakan, salah satu jurus meminimalisasi tindak kekerasan dan perundungan pada anak adalah komunikasi efektif orang tua dengan anak. Hal tersebut disampaikannya pada "Forum Anak Goes to School 2024" yang digelar Forum Anak Jawa Tengah saat menyambangi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Semarang pada Jumat (26/7/2024).
Namun, kata dia, selama ini gap atau celah komunikasi antargenerasi menyebabkan anak mencari pelarian kepada pihak yang tidak bertanggung jawab. "Saya mengajak orang tua belajar berkomunikasi dengan generasi Z. Menjadi teman yang baik, jangan men-'judge' (menghakimi), namun bisa diajak sebagai teman ngobrol," katanya.