REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elon Musk dan perusahaannya, Neuralink, memberikan pembaruan yang menarik tentang perkembangan teknologi chip otak mereka. Menurut pernyataan dari Neuralink, pasien kedua yang dikenal dengan nama “Alex” telah berhasil menggunakan implant chip otak tersebut untuk memainkan game PC populer, Counter-Strike 2.
Alex yang kehilangan kendali atas anggota tubuhnya setelah mengalami cedera tulang belakang, sebelumnya hanya bisa bermain Counter-Strike 2 dengan menggunakan alat kendali mulut yang disebut QuadStick. Namun, dengan keterbatasan tersebut, dia tidak bisa melakukan gerakan dan menembak secara bersamaan.
Setelah menerima chip otak dari Neuralink, Alex kini mampu mengendalikan mouse pada laptopnya untuk mengarahkan senjata, sambil tetap menggunakan QuadStick untuk bergerak. Neuralink mengonfirmasi bahwa berbeda dengan pasien pertama mereka, Noland Arbaugh, chip yang terpasang di otak Alex tetap terhubung dengan baik dan tidak mengalami masalah.
Pada kasus Arbough, meskipun operasi awalnya berhasil, sekitar 85 persen elektroda berbasis benang yang terhubung dengan otaknya mengalami pergeseran. Namun, Arbaugh masih bisa menggunakan implant tersebut secara efektif.
Untuk Alex, Neuralink telah melakukan pengurangan beberapa mitigasi untuk menghindari masalah yang salam dan sejauh ini tidak ada elektroda yang terlepas. Selain bermain game, Alex juga menggunakan chip tersebut untuk mengembangkan desain 3D, seperti membuat tempat untuk pengisi daya elektrik dari implant yang kemudian dicetak menggunakan printer 3D.
“Memikirkan sebuah ide, menuangkannya dalam bentuk desain, dan akhirnya memiliki barang fisik sebagai produk jadi, membuat saya merasa seperti membangun sesuatu kembali,” kata Alex seperti dilansir Euronews, Senin (26/8/2024). Neuralink menambahkan bahwa mereka terus bekerja untuk mengembangkan kontrol teknologi ini agar bisa memberikan fungsi penuh untuk mouse dan kontroler video game.