Selasa 27 Aug 2024 11:18 WIB

Telkom Ajak Stakeholder Pahami Strategi Hadapi AI

AI telah menjadi pendorong dalam pengembangan inovasi yang membentuk pola baru.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Lida Puspaningtyas
PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) menggelar acara bertaraf internasional, NeutraDC Summit 2024 di Bali.
Foto: Wisnu Aji Prasetiyo
PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) menggelar acara bertaraf internasional, NeutraDC Summit 2024 di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk lewat anak usaha PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) menggelar konferensi internasional NeturaDC Summit 2024. Direktur Group Business Development Telkom Indonesia, Honesti Basyir, menekankan pentingnya memahami strategi yang diperlukan untuk menghadapi perkembagan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang begitu pesat, terutama bagi perusahaan data center sebagai AI-enabler.

Baca Juga

“Ini adalah soal bagiamana kita mengidentifikasi strategi yang kita butuhkan untuk mempersiapkan data center kita untuk masa depan dari AI. Dari kesediaan infrastruktur dan manajemen data, hingga pemerhatian regulasi dan pengembangan tenaga kerja,” kata Honesti saat membuka konferensi di Nusa Dua, Bali, Senin (26/8/2024).

Honesti menyampaikan, di seluruh belahan dunia, perkembangan teknologi AI terjadi dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia percaya, AI kini bukan lagi hanya jargon semata. AI telah menjadi pendorong dalam pengembangan inovasi yang membentuk cara manusia hidup, bekerja, dan memahami sesuatu.

“Dan ketika gelombang AI mendunia, itu juga berdampak di Indonesia. Di mana industri data center sudah siap memainakn peran krusial di dalam dunia digital nasional ke depan,” jelas dia.

Dia menerangkan, Industri data center di Indonesia telah berkembang sangat cepat. Hal itu didorong dengan meningkatnya permintaan atas layanan digital, berkembangnya lokapasar, dan ekspansi layanan cloud di Indonesia. Kehadiran AI, kata dia, membuat capaian yang harus dituju menjadi semakin tinggi dari sebelumnya.

“AI memiliki potensi untuk merevitalisasi data center kita, yang membuatnya lebih efisien, kuat, dan mampu mengatasi jumlah data yang dihasilkan oleh perilaku masyarakat digital,” terang Honesti.

Melihat itu, Telkom Indonesia berinisiatif untuk mengambil kesempatan yang AI hadirkan di samping terus memitigasi risiko-risiko yang ada. Menurut dia, sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom berkomitmen mendukung visi pemerintah untuk meningkatkan ekonomi digital dan mengembangkan informasi digital.

“Kami menyadari peran kritis infrastruktur digital dan konektivitas dalam menjalankan pengadopsian AI yang luas. Sebab itu, kami telah berinvestasi secara signifikan dalam membangun infrastruktur jaringan yang kuat dan mengembangkan AI,” jelas dia.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَمِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مَنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ يُّؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِدِيْنَارٍ لَّا يُؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَ اِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَاۤىِٕمًا ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْا لَيْسَ عَلَيْنَا فِى الْاُمِّيّٖنَ سَبِيْلٌۚ وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
Dan di antara Ahli Kitab ada yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Tetapi ada (pula) di antara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian itu disebabkan mereka berkata, “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang buta huruf.” Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.

(QS. Ali 'Imran ayat 75)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement