Jumat 30 Aug 2024 08:32 WIB

Guru Gembul Ungkap Kejanggalan Tantangan Debat Nasab, Ini Aturan Main dari Rabithah

Rabithah Alawiyah menyanggah jika debat dikatakan tertutup.

Guru Gembul
Foto: Youtube Guru Gembul
Guru Gembul

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Rabithah Alawiyah mulai mengirimkan undangan fisik ke beberapa narasumber untuk acara debat seputar Nasab Ba’alawi yang akan diselenggarakan di kantor DPP Rabithah Alawiyah, Jalan TB Simatupang, Jakarta, pada 7-8 September 2024.

Selain akan menampilkan KH Imaduddin Utsman, debat tersebut juga mengundang beberapa nama lain seperti Rhoma Irama, Mama Ghufron, Menachem Ali. Satu nama lainnya yang diundang yakni seorang konten kreator yang akrab disapa Guru Gembul

Baca Juga

Guru Gembul yang disebut-sebut memiliki nama asli Jafar Rohadi mengaku mendapat undangan dari Rabithah Alawiyah untuk berdebat pada 8 September pukul 11-12.30 WIB.  Pada awalnya, Guru Gembul mengaku terhormat bisa diundang bahkan disandingkan dengan tokoh-tokoh ternama.

Gas aja saya ikutan,” ujar Guru Gembul lewat akun Youtube Guru Gembul.

Hanya saja, usai meneliti surat tersebut, Guru Gembul mengungkapkan, terdapat sejumlah kejanggalan dalam surat itu. Pertama, ujar dia, surat itu mengungkapkan, debat bersifat tertutup dan tidak umum.

“Kenapa enggak bikin acara terbuka yang menghadirkan kedua belah pihak?” ujar dia.

Guru Gembul lantas mengungkap kejanggalan berikutnya, yakni topik yang diangkat dalam tema debat.  Guru Gembul memperlihatkan topik debat yang diambil dari akun Instagram Rabithah Alawiyah,  yakni “Keabsahan Nasab Ba’alawi Membedah Serta Menjawab Tulisan Serta Pemikiran yang Membatalkan Nasab Ba’alawi”.

Dia mengungkapkan, topik tersebut tidak objektif karena yang menjadi şorotan banyak orang adalah nasab Ba’alawi baik nasabnya maupun perilaku yang ditampilkan mereka di media. “Gimana mau ngajak debat kalau judulnya dipatenkan bahwa nasab Ba’alawi itu sudah absah dan yang dibedah kita-kitanya,”kata dia.

Kemudian, dia menyoroti format debat yang dari pihak Rabithah. Acara tersebut akan diadakan pada tanggal 7-8 September. Dia mengungkapkan, pada tanggal 7, debat akan dilaksanakan antara Imaduddin Utsman melawan tim Rabithah. Debat tersebut kemudian diuji dan ditampilkan secara live. "Bayangkan baraya (saudara) perdebatan atau diskusi, baraya satu melawan banyakan kan curiga dipotong, dipersekusi dan sebagainya,"ujar dia.

 

Aturan main Rabithah.. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement