Jumat 30 Aug 2024 10:52 WIB

Menteri KKP Ungkap Peran Ekonomi Biru untuk Ketahanan Pangan

Laut dapat menjadi jawaban untuk mengatasi permasalahan pangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Nelayan menurunkan hasil tangkapan ikannya di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (12/12/2023).
Foto: Antara/Hasrul Said
Nelayan menurunkan hasil tangkapan ikannya di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (12/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkap pentingnya implementasi program ekonomi biru untuk menjaga keberlanjutan ekosistem perikanan dan ketahanan pangan nasional. Hal ini disampaikannya dalam kuliah umum bertajuk "Implementasi Kebijakan Ekonomi Biru: Mewujudkan Keberlanjutan dan Kesejahteraan Bersama" di hadapan ratusan mahasiwa Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. 

Trenggono menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mahasiswa Unhas yang tampak antusias mengikuti kuliah umum ekonomi biru ini. Menurutnya, mahasiswa, akademisi, dan perguruan tinggi mempunyai peranan penting dalam mengimplementasikan kebijakan Ekonomi Biru di sektor kelautan dan perikanan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Baca Juga

"Saya merekomendasikan agar kurikulum pendidikan di Universitas Hasanuddin memiliki fokus khusus terhadap ilmu pengetahuan, riset, inovasi, dan teknologi yang mendukung kebijakan Ekonomi Biru, karena inilah sesungguhnya masa depan bangsa Indonesia," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (30/8/2024).

Trenggono menjelaskan, ketahanan pangan bersumber dari tiga hal, karbohidrat, lemak dan protein. Khusus untuk protein, salah satunya berasal dari produk perikanan. Merujuk data perdagangan yang selalu surplus, produk perikanan dinilainya sebagai sumber ketahanan pangan yang paling kuat.