Senin 02 Sep 2024 14:41 WIB

Kapan Kemarau di Pulau Jawa Berakhir? Begini Prediksi BMKG

Saat ini 20 persen zona musim di Indonesia mengalami musim hujan.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Dua orang warga membawa wadah air untuk mendapatkan bantuan air bersih dari BPBD Kota Semarang di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (9/8/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Dua orang warga membawa wadah air untuk mendapatkan bantuan air bersih dari BPBD Kota Semarang di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (9/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Pulau Jawa mengalami kekeringan. Tapi sejumlah wilayah lain seperti Kota Ternate, Provinsi Maluku dan Kota Sorong, Provinsi Papua Barat mengalami hujan intensitas sedang hingga tinggi yang menyebabkan banjir dan longsor.

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, musim penghujan tidak datang secara bersamaan di wilayah Indonesia. Secara umum wilayah Sumatra akan mengalami musim hujan lebih awal dibandingkan wilayah Jawa dan Kalimantan.

Baca Juga

"Untuk wilayah Jawa, musim hujan diprediksi akan datang pada Oktober 2024," kata Ardhasena dalam pernyataannya, Selasa (2/9/2024).

Ardhasena menambahkan musim kemarau 2024 diprediksi tidak lebih panjang dari rata-ratanya, karena tahun ini tidak terjadi anomali iklim yang dapat memicu terjadinya iklim kering berkepanjangan seperti El Nino tahun 2023. Ia mengatakan hingga akhir Agustus ini, iklim global berada pada kondisi Netral, yang menunjukkan kecenderungan iklim mirip dengan kondisi rata-ratanya.

Ia menambahkan musim kemarau tahun ini juga tidak sekering tahun lalu. Tahun 2023, Indonesia mengalami iklim yang kering sebagai akibat gangguan fenomena El Nino. Pada tahun ini, kemarau tidak bersamaan dengan kejadian El Nino sehingga kemarau 2024 diprediksi tidak akan sekering tahun lalu.

Mengenai perbedaan kondisi cuaca di Jawa dan sejumlah wilayah di bagian timur, Ardhasena menjelaskan iklim di Indonesia memang sangat beragam secara spasial. Ia mengatakan tidak ada satu periode tertentu (baik dasarian tertentu ataupun bulan tertentu) ketika seluruh wilayah Indonesia mengalami musim kemarau seluruhnya atau musim hujan seluruhnya.

"Saat ini terdapat 20 persen zona musim di Indonesia yang justru mengalami musim hujan di antaranya adalah sebagian Kalimantan Barat, sebagian besar Sulawesi, Maluku dan sebagian Papua. Pada daerah-daerah tersebut, saat ini masih terdapat peluang besar untuk terjadi hujan dengan intensitas tinggi," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement