Senin 02 Sep 2024 19:00 WIB

LGBT, Perbuatan yang Melampaui Batas

Dosa bagi mereka yang melihat perbuatan LGBT tapi tetap menyangkal.

Simbol LGBT (ilustrasi).
Foto: Republika
Simbol LGBT (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Alquran Surat an-Naml ayat 54-55 mengisahkan tentang kaum Nabi Luth dan perbuatan homoseksual mereka. Pada era saat ini biasa disebut sebagai lesbian dan gay, atau LGBT, dengan tambahan biseksual dan transgender.

Alquran menunjukkan betapa kaum Nabi Luth itu telah melampaui batas. Imam Asy-Syaukani dalam kitab tafsirnya, Fatḥ al-Qadir, menjelaskan, Allah SWT mengutus Nabi Luth kepada kaumnya, kemudian ia berkata, "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah (keji), padahal kamu melihatnya (kekejian perbuatan maksiat itu)?" (QS an-Naml ayat 54).

Baca Juga

Kaum yang dimaksud adalah kaum sodom. Kalimat وَاَنْتُمْ تُبْصِرُوْنَ (...padahal kamu melihatnya), sebagaimana dipaparkan Imam Asy Syaukani menunjukkan, itu merupakan bentuk ta'kid atau penegasan bahwa orang-orang sodom telah menyangkal adanya perbuatan keji tersebut, padahal mereka sudah melihatnya sendiri.

Mereka tahu ada perbuatan yang melampaui batas di sekitarnya, tetapi mereka tidak mengakuinya. Hingga perbuatan rusak ini diabadikan dalam Alquran dengan kalimat tersebut: وَاَنْتُمْ تُبْصِرُوْنَ

Dalam tafsir Imam Asy Syaukani juga disebutkan, dosa bagi mereka yang melihat perbuatan LGBT tapi tetap menyangkal keberadaannya justru lebih besar. Melihat baik dengan penglihatan hati, yakni melalui pengetahuannya, atau dengan penglihatan mata kepalanya sendiri. Sebab perbuatan kaum sodom itu tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tapi justru secara terang-terangan karena keangkuhan mereka.

Berlanjut pada ayat 55 surah an-Naml:

اَىِٕنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِ ۗبَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُوْنَ

"Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) syahwat(mu), bukan (mendatangi) perempuan? Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)."

Imam Asy Syaukani menyampaikan, ayat tersebut adalah teguran yang disampaikan secara berulang kepada kaum Nabi Luth atas perbuatan mereka yang melampaui batas itu. Mereka melakukan perbuatan tersebut hanya untuk memenuhi nafsu. Mereka menginginkan orang dari sesama jenisnya, yang dalam hal ini lelaki dan mengabaikan wanita.

Pada akhir ayat 55 surah An Naml, disebutkan: بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُوْنَ. 'Tajhaluun' memiliki arti yang merujuk pada ketidaktahuan atau kebodohan. Imam Asy Syaukani menyebutkan, orang-orang sodom adalah kaum yang tidak tahu alias bodoh terhadap larangan atau akibat atas perbuatannya.

 

sumber : Dok Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement