Ahad 03 Nov 2024 21:03 WIB

Kaum Nabi Luth dan LGBT

Alquran menegaskan, kaum Nabi Luth berlebihan dalam melakukan keburukan.

Simbol penolakan lgbt.
Foto: Republika
Simbol penolakan lgbt.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan dakwah Nabi Luth penuh dengan tantangan. Tidak saja karena kaumnya mengingkari risalah yang dibawanya, tetapi lebih dari itu, mereka mengidap penyakit yang kini dikenal dengan istilah lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Boleh jadi sebagian orang tidak mengakui bahwa ini penyakit, tetapi secara fitrah manusia, tidak bisa dipungkiri bahwa LGBT telah menjadi fenomena yang sering diperdebatkan. Bahwa di sana-sini kita mendengar pembelaan terhadap mereka untuk diakui eksistentesinya, tetapi munculnya kekhawatiran atas merajalelanya perilaku tersebut di tengah masyarakat pun juga tak terhindarkan.

Baca Juga

Sebab, bagimanapun sunnatullah yang Allah tetapkan di alam ini mengharuskan manusia menikah dengan lawan jenis agar terjadi keberlanjutan hidup. Tetapi dengan munculnya fenomena LGBT bisa dipastikan tujuan mulia tersebut akan tersendat.

Bukankah di antara tujuan syariah (maqashid asy-syari'ah) adalah menjaga jiwa (hifzhun nafs) dan menjaga harga diri (hifzhul’irdh)?

Fenomena perilaku LGBT tentu tidak sejalan dengan kedua tujuan tersebut. Karena itu di dalam Alquran, Allah SWT menyebarkan kisah perjuangan dakwah Nabi Luth dalam banyak surah: al-Ana’am, al-A’raf, Hud, al Hijr, al-Anbiya, al-Hajj, asy-Syuara, an-Naml, al-Ankabut, as-Shafat, Shad, Qaf, al-Qamar, at-Tahrim, dan sebagainya.

Ini tidak lain untuk memberikan aba-aba bahwa bagi Allah itu sangat bertentangan dengan tujuan utama diciptakannya manusia. Silakan seseorang membela LGBT atas nama hak asasi manusia atau dengan cara mengampanyekannya dalam berbagai penampilan yang menggoda dan menggiurkan, tetapi hal itu tidak bisa didukung jika mengarah kepada penghancuran manusia.

Sebab, siapapun yang mempunyai akal sehat tidak akan pernah bisa menerimanya.

Allah menyebutkan beberapa istilah negatif yang dinisbahkan kepada kaum Nabi Luth yang tentu ini juga berlaku bagi kaum LGBT.

Di antaranya sebagai perbuatan keji yang belum pernah dilakukan umat manusia sebelumnya.

وَلُوۡطًا اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهٖۤ اَتَاۡتُوۡنَ الۡفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمۡ بِهَا مِنۡ اَحَدٍ مِّنَ الۡعٰلَمِيۡنَ

"Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini)" (QS al-A’raf [7]: 80).

sumber : Motivasi Alquran oleh Ustaz Dr Amir Faishol Fath
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement