Selasa 03 Sep 2024 15:45 WIB

Menko Luhut: Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp 90 Triliun Setahun

Penggunaan kendaraan listrik bisa menghemat subsidi bahan bakar minyak.

Red: Friska Yolandha
Mobil listrik (ilustrasi). Penggunaan kendaraan listrik bisa menghemat subsidi bahan bakar minyak.
Foto: REUTERS
Mobil listrik (ilustrasi). Penggunaan kendaraan listrik bisa menghemat subsidi bahan bakar minyak.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa transisi energi secara bertahap dapat menghemat subsidi sebesar Rp 45 triliun hingga Rp 90 triliun per tahun. Penggunaan kendaraan listrik bisa menghemat subsidi bahan bakar minyak (BBM).

“Kalau kita lakukan (transisi energi) secara bertahap dalam satu tahun ke depan, saya kira kita bisa menghemat Rp 45 triliun-Rp 90 triliun setahun,” ujar Luhut ketika ditemui di sela perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2, di Badung, Bali, Senin (2/9/2024).

Baca Juga

Tahapan-tahapan transisi energi tersebut meliputi penghentian operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, di Cilegon, Banten, penerapan standar emisi karbon kepada para pelaku industri, serta mendorong penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Menurut dia, penggunaan EV dapat menghemat anggaran yang selama ini dialokasikan untuk menjadi subsidi BBM. “Itu angka yang sangat besar dan kita bisa gunakan untuk kepentingan yang lebih banyak lagi ke depan,” kata Luhut.