Selasa 03 Sep 2024 22:30 WIB

Geliatkan Pariwisata, Malaysia Gelar Islamic Tourism Month

Setidaknya ada 10 kategori kegiatan dan promosi yang menyasar wisatawan.

Red: Gita Amanda
Wisatawan bisa menaiki kereta bersejarah menyusuri Borneo Railway di Sabah, Malaysia. (ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
Wisatawan bisa menaiki kereta bersejarah menyusuri Borneo Railway di Sabah, Malaysia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pandemi Covid-19 yang turut mempengaruhi jumlah kehadiran wisatawan mendorong Pusat Pariwisata Islam (Islamic Tourism Center/ITC) Malaysia menggelar “Islamic Tourism Month” (ITM) 2024 untuk membantu mengembalikan geliat pariwisata negara ini.

Direktur Jenderal Pusat Pariwisata Islam Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia Nizran Noordin saat ditemui di KL Tower, Kuala Lumpur, Selasa (3/9/2022), mengatakan untuk kedua kalinya mereka menggelar ITM setelah setahun sebelumnya juga dilaksanakan. Kali ini dengan persiapan yang lebih matang, ia mengatakan program yang menonjolkan berbagai dan warna-warni Pariwisata Islam serta Pelayanan Ramah Muslim dilaksanakan selama lebih dari satu bulan, yakni dari 16 Agustus sampai dengan 30 September.

Selain itu, menurut Nizran, jumlah pelaku usaha dan pemberi jasa pariwisata di sana yang berpartisipasi dalam program tersebut lebih banyak menjadi lebih dari 200 mitra strategis jika dibandingkan tahun sebelumnya dengan jumlah sekitar 125 saja. ITM 2024, kata dia, memang diadakan untuk mendorong pelaku usaha pariwisata di Malaysia kembali gencar memasarkan produk dan jasanya setelah pandemi yang membuat jumlah kunjungan wisatawan ikut turun. Sesudah pintu masuk negara mulai dibuka pada April 2022, program Islamic Tourism mulai digelar yang saat itu diadakan selama dua minggu saja.

Kali ini, ia mengatakan setidaknya ada 10 kategori kegiatan dan promosi yang menyasar wisatawan dan pengusaha domestik maupun internasional. Mulai dari akomodasi, paket wisata, spa dan kesehatan, pusat perbelanjaan, makanan dan minuman, acara dan pameran atraksi wisata, program masjid, “Masjid Open Day”, seminar dan sesi pelatihan, serta wisata kesehatan. Sorotan utama ITM 2024, menurut dia, adalah jaringan hotel dengan Jaminan dan Pengakuan Pariwisata dan Perhotelan Ramah Muslim (Muslim-Friendly Tourism and Hospitality Assurance and Recognition/MFAR) yang merupakan pengakuan dari sistem pemeringkatan bintang ITC Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia (MOTAC), yang merupakan sertifikat pengakuan pariwisata islami pertama di dunia yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah.