Rabu 04 Sep 2024 10:45 WIB

Anak Autoimun Bisa Divaksinasi, Ini Hal Penting yang Harus Diperhatikan Menurut Dokter

Anak dengan autoimun tetap bisa menerima vaksin.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Anak (ilustrasi). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memberi vaksin kepada anak yang mengalami autoimun.
Foto: Dok. Freepik
Anak (ilustrasi). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memberi vaksin kepada anak yang mengalami autoimun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan anak, terutama untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit menular. Namun bagi anak-anak dengan kondisi autoimun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memberi vaksin.

Dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi, dr Endah Citraresmi, menjelaskan anak dengan autoimun sesungguhnya tetap bisa menerima vaksin. Namun, yang perlu diwaspadai adalah kondisi anak yang sedang dalam perawatan dengan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga

Obat-obat ini biasanya diberikan ketika penyakit autoimun yang diderita anak sedang kambuh. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh anak sengaja ditekan agar tidak menyerang tubuhnya sendiri.

"Vaksin pada anak autoimun tidak masalah. Tapi yang perlu diperhatikan adalah pada anak yang sedang mendapatkan obat yang menekan kekebalan tubuh. Anak-anak ini kekebalan tubuhnya ditekan, karena si penyakitnya sedang kambuh," kata dr Endah dalam diskusi media secara virtual, Selasa (3/9/2024).

Ia menjelaskan bahwa untuk memproses vaksin, tubuh memerlukan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan baik. Jika sistem imun sedang dalam kondisi yang kurang optimal, vaksin yang diberikan mungkin tidak akan bekerja dengan efektif.

“Jika anak sedang mendapatkan obat-obat khusus, kalau di vaksin itu kayak sia-sia jadinya. Anak cuma disuntik-suntik saja, tapi vaksinnya tidak akan diproses dan tidak akan memberikan manfaat apa-apa,” kata dia.

Dalam kondisi di mana anak sedang menjalani pengobatan khusus, dr Endah menyarankan agar jadwal vaksin ditunda dulu. Vaksin baru bisa dilakukan setelah dosis obat tersebut diturunkan atau dihentikan sama sekali.

“Jadi biasanya kita akan menunda vaksinnya sampai dosis obatnya bisa diturunkan atau dihentikan, baru kita akan vaksin anak tersebut. Makanya memang sangat disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter perihal ini,” kata dr Endah.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa anak-anak yang sedang dalam terapi dengan obat penekan kekebalan tubuh akan lebih rentan terhadap infeksi, terlebih dia belum mendapatkan vaksin. Karenanya, dr Endah menyarankan agar anak-anak dalam kondisi ini selalu dijaga agar tidak terpapar virus atau infeksi.

“Kalau misal dia sudah sekolah, biasanya kami akan menganjurkan anak-anak ini kalau ke sekolah pakai masker, karena dia sedang mendapatkan obat,” kata dr Endah.

Autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang, yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi, justru menyerang sel-sel dan jaringan tubuh yang sehat. Pada kondisi normal, sistem kekebalan tubuh mengenali dan menghancurkan patogen seperti virus dan bakteri. Namun pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh gagal membedakan antara sel-sel tubuh sendiri dan benda asing, sehingga menyerang organ, jaringan atau sel tubuh yang sehat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement