Rabu 04 Sep 2024 12:43 WIB

MUI Setuju Azan Maghrib di TV Diganti Running-Text Saat Misa Paus

Azan maghrib di TV akan disiarkan dengan running-text saat Misa Akbar berlangsung.

Rep: Muhyiddin/ Red: Hasanul Rizqa
Presiden RI Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden RI Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh-tokoh agama Islam di Tanah Air menanggapi kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) RI tentang penayangan kumandang azan maghrib dengan teks berjalan (running text) di televisi. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, langkah pemerintah tersebut dapat dilakukan demi menghormati umat Katolik.

Seperti diketahui, pada Kamis (5/9/2024) mendatang Paus Fransiskus akan memimpin Misa Akbar di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Menurut rencana, ibadah massal ini akan disiarkan via saluran televisi nasional.

Baca Juga

Kiai Cholil memandang, penggantian kumandang azan dengan running text bukanlah persoalan. Terlebih lagi, azan yang dimaksud dapat didengar kaum Muslimin di masjid-masjid, seperti biasa.

“Tidak apalah, setuju azan di TV diganti dengan runing text demi menghormati saudara-saudara kita umat Katolik yang sedang misa. Itu pun azan elektronik, bukan azan suara di masjid,” ujar ulama tersebut lewat akun X, Rabu (4/8/2024).