Jumat 06 Sep 2024 14:40 WIB

SKK Migas dan KKKS Bor 107 Sumur Migas Selama Agustus 2024

SKK Migas meningkatkan produksi minyak untuk ketahanan energi.

SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah mengebor sebanyak 107 sumur migas selama Agustus 2024
Foto: Pertamina
SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah mengebor sebanyak 107 sumur migas selama Agustus 2024

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah mengebor sebanyak 107 sumur migas selama Agustus 2024 yang terdiri atas 101 sumur pengembangan dan enam sumur eksplorasi. Capaian tersebut mengalami kenaikan sebesar 21,5 persen dibanding pada Juli 2024.

Kepala Divisi Pengeboran dan Sumuran Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Surya Widyantoro dalam Keterangannya, Jumat (6/9/2024), mengatakan capaian tajak pengeboran tersebut tidak luput dari hasil sinergi SKK Migas dengan seluruh KKKS serta para pemangku kepentingan.

Baca Juga

Ia merinci untuk realisasi sumur pengembangan tersebut, mayoritas di antaranya disumbang dari PT Pertamina Hulu Rokan sebanyak 54 sumur, PT Pertamina EP sebanyak 16 sumur serta PT Pertamina Hulu Mahakam dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga dengan masing-masing jumlah tajak sebanyak tujuh sumur.

"Kami akan terus mendorong KKKS untuk melakukan pengeboran agar dapat menemukan cadangan migas yang baru sehingga target produksi migas nasional bisa tercapai," ujar Surya.

Dengan pengeboran yang terus meningkat di 2024, SKK Migas mencatat secara kumulatif pengeboran sumur pengembangan hingga 31 Agustus 2024 mencapai 545 sumur, dengan estimasi total nilai investasi yang mengacu pada field estimate cost sumur yang ditajak dan selesai dikerjakan hingga saat ini mencapai 1,27 miliar dolar AS.

Sementara itu, realisasi kumulatif untuk pengeboran sumur eksplorasi hingga 31 Agustus 2024 sudah mencapai 25 sumur, dengan estimasi total nilai investasi yang mengacu pada field estimate cost sumur yang ditajak dan selesai dikerjakan hingga saat ini mencapai 469 juta dolar AS.

Sementara, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro mengatakan SKK Migas dan KKKS terus berupaya meningkatkan produksi minyak untuk ketahanan energi nasional dengan cara melakukan pengeboran secara masif, agresif, dan efisien.

Menurut Hudi, tantangan produksi dan lifting migas di 2024 lebih menantang di banding 2023. Ia menilai di 2024, industri hulu migas menaruh harapan karena ada penemuan migas yang potensinya sangat besar seperti di Geng North dan Blok Andaman.

"Pemerintah melalui kementerian ESDM dan SKK Migas, telah menyetujui PoD (Plan of Development/rencana pengembangan) lapangan Geng North dan ini peluang yang sangat bagus, tentu ini akan terus kita kawal untuk peningkatan produksi dan ketahanan energi," kata Hudi.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement