REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rencana program pembangunan giant sea wall yang kembali disuarakan oleh calon gubernur (cagub) Jakarta, Ridwan Kamil dinilai oleh pesaingnya, sebagai program yang tak tepat, juga tak realistis dari segi anggaran. Calon wakil gubernur (cawagub) Rano Karno, wacana pembangunan tanggul raksasa di kawasan Jakarta Utara itu, tak sesuai dengan kebutuhan utama masyarakat di Jakarta.
Rano mengatakan, megaproyek giant sea wall itu, tak sesuai melihat ongkos pembangunannya, dengan anggaran yang dimiliki Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Menurut Rano, proyek ambisius tersebut juga bukan wacana yang baru, dan orisinal dalam mengatasi banjir rob di kawasan utara.
“Giant sea wall itu sudah (wacana) lama. Sudah lama. Dan itu program pusat,” kata Rano di Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Rano mengaku tahu persis tentang wacana pembangunan giant sea wall tersebut. Karena Rano, saat menjadi gubernur Provinsi Banten, merupakan bagian dari penyelenggara negara di daerah yang turut dilibatkan dalam wacana pembangunan tanggul raksasa di pesisir utara itu. Dan dari keterlibatannya dalam rencana megaproyek tersebut, menunjukkan DKI Jakarta yang tak punya anggaran untuk membangun giant sea wall. Sebab itu, kata Rano, program tersebut ranah pemerintah pusat.