REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hujan merupakan rahmat dan anugerah yang Allah turunkan untuk umat manusia di atas bumi. Dengan hujan, maka tanah yang tandus dan gersang, tumbuhan yang mengering akan tumbuh subur kembali.
Hujan sangat penting bagi kehidupan manusia. Bayangkan bagaimana bulan-bulan lalu ketika hujan tidak juga turun, panas sangat menyengat, bahkan di Magetan Jawa Timur dan klaten, seorang anak laki-laki dan dua orang warga, meletakkan teflon dengan minyak goreng di halaman rumah mereka, lalu memasak telur ceplok hanya menggunakan panasnya terik matahari.
Dengan diturunkannya hujan, Allah kembali menetralkan suhu bumi dan hawa panas yang menyengat. Allah juga menurunkan hujan tentunya dengan kadarnya yang proporsional. Sebagaimana Allah swt sebutkan dalam firman-Nya:
وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ
Artinya: "Yang menurunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).” (QS Az-Zukhruf Ayat 11)
Disebutkan dalam tafsir Kementerian Agama, Dan Dia pulalah yang menurunkan secara bertahap dan teratur air dari langit menurut ukuran yang diperlukan untuk semua makhluk-Nya yang ada di bumi, untuk kebutuhan minuman kamu, untuk minuman hewan-hewan piaraanmu dan untuk kebutuhan-kebutuhanmu yang lain. Lalu dengan air yang diturunkan sesuai kadarnya itu Kami hidupkan negeri yang mati dan tandus sehingga tumbuh-tumbuhan yang ada padanya dapat keluar dari bumi dan tumbuh dengan baik dan subur. Seperti itulah kamu nanti akan dikeluarkan ketika akan dibangkitkan dari kuburmu.