Sabtu 07 Sep 2024 21:00 WIB

Allah tidak Mengampuni Dosa Ini

Mempersekutukan Allah adalah pengkhianatan terbesar di bidang akidah.

Dosa Besar (Ilustrasi)
Foto: Republika
Dosa Besar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --Allah berfirman dalam surat An nisa ayat 48:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

Baca Juga

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar. “(QS An-Nisa': 48).

Dalam Tafsir Kementerian Agama disebutkan, bahwa Allah sekali-kali tidak akan mengampuni perbuatan syirik yang dilakukan oleh hamba-Nya, kecuali apabila mereka bertobat sebelum mati. Syirik adalah dosa yang paling besar, karena orang musyrik beriktikad dan memercayai bahwa Allah mempunyai sekutu dan tandingan yang sama derajatnya.

Dalam Alquran disebutkan berulang-ulang dosa syirik ini. Adapun dosa selain syirik, jika dikehendaki, Allah akan mengampuninya. Hal itu disesuaikan dengan hikmah kebijaksanaan-Nya dan menurut tata cara sunnah-Nya yang berlaku. Misalnya yang berdosa itu benar-benar telah tobat dari dosanya dan mengiringi tobat itu dengan amal-amal saleh. 

Menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya mengatakan, mempersekutukan Allah adalah pengkhianatan terbesar di bidang akidah. Dalam undang-undang yang dikenal manusia pun ada pelanggaran yang tidak dapat dimaafkan, yakni makar. Bahkan, pelakunya bisa terancam hukuman mati.

Dengan kata lain, ayat ini menegaskan, bahwa dosa syirik atau mempersekutukan Allah adalah pelanggaran utama dan merupakan dosa besar. Siapa pun yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun tanpa bertaubat, bila kemusyrikannya berlanjut sampai mati, Allah tidak akan mengampuni mereka. Sedangkan dosa -dosa selain syirik, maka ampunan Allah bisa dari berbagai jalan. Melalui syafaat Nabi saw, malaikat, amal-amal kebaikannya, atau semata-mata karena sifat-Nya yang Maha Pengampun.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement