Rabu 11 Sep 2024 11:54 WIB

Mentan Ungkap Qatar Mau Investasi Peternakan Sapi Perah, Untuk Program Susu Gratis?

Sesuai dengan Cetak Biru Pertanian, diharapkan 2029 Indonesia sudah swasembada susu.

Peternak merawat sapi perah yang sakit di Desa Kandangtepus, Senduro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (6/4/2022). Peternak sapi perah Senduro mengeluhkan produksi susu menurun dari 31 ton menjadi 25 ton per hari dalam sebulan terakhir akibat penyakit mulut dan kuku (PMK).
Foto: ANTARA/Seno
Peternak merawat sapi perah yang sakit di Desa Kandangtepus, Senduro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (6/4/2022). Peternak sapi perah Senduro mengeluhkan produksi susu menurun dari 31 ton menjadi 25 ton per hari dalam sebulan terakhir akibat penyakit mulut dan kuku (PMK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan "lampu hijau" untuk minat investasi perusahaan agrikultur Qatar terhadap sektor peternakan sapi perah di Indonesia guna mensuplai kebutuhan susu.

"Baladna (Perusahaan dari Qatar) siap membantu program makan bergizi gratis dengan berinvestasi untuk peternakan sapi perah di Indonesia untuk mensuplai kebutuhan susu di Indonesia," kata Amran dalam pernyataan yang dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Baca Juga

Kesiapan perusahaan dari Qatar itu terungkap dalam diskusi Mentan dengan Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan. Amran dan Ridwan berdiskusi di Doha International Airport, Qatar, saat Mentan transit untuk terbang ke Brasil.

"(Dalam diskusi itu), dijelaskan tentang cita-cita meraih kembali swasembada pangan.

Dalam diskusi itu, Amran kemudian menantang apakah Baladna dapat memproduksi dua juta ton susu dan dijawab mampu. Karena itu, Mentan memberikan lampu hijau.

Dengan kemampuan produksi dua juta ton susu per tahun, maka diharapkan dapat menurunkan kebutuhan impor tiap tahun. Sesuai dengan Cetak Biru (Blueprint) Pertanian, diharapkan 2029 Indonesia sudah swasembada susu.

Selain pertanian, Amran juga membahas terkait moral, bahwa kita saat ini krisis moral karena ada seorang birokrat sekaligus merangkap sebagai mafia.

Dalam hal profesionalisme, Mentan juga menekankan bagaimana prinsip meritokrasi. Dia menceritakan bagaimana ada pejabat setingkat dirjen yang tidak disukainya namun tetap dipertahankan karena orangnya profesional.

"Kalau kita menjaga atmosfir menghargai orang yang profesional dalam bekerja, maka swasembada akan lebih cepat tercapai," ujar dia.

Setelah istirahat sekitar dua jam di ruang VIP bandara Doha, Mentan melanjutkan perjalanan menuju Sao Paulo, Brazil. Perjalanan rencananya akan ditempuh selama 15 Jam.

Di Brazil, Mentan akan melanjutkan perjalanan ke Chapada dos Guimaraes untuk menjadi pembicara mewakili Indonesia di G-20 Agriculture Ministerial Meeting pada Kamis 12 September 2024.

Dalam G-20 Agriculture Ministerial Meeting (Pertemuan Menteri Pertanian Negara G-20), Mentan Amran akan menyampaikan capaian-capaian penting Indonesia di bidang pertanian. Amran juga akan menghadiri tiga pertemuan bilateral, yaitu dengan Direktur Jenderal FAO, Menteri Pertanian Argentina dan Menteri Pertanian Brazil.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement